Otomania.com - Dalam kasus penodongan di angkot M30A yang menyebabkan satu orang tewas, Polsek Koja menetapkan adanya tiga tersangka yang terlibat.
Erlangga sang sopir sudah berhasil ditangkap, sedangkan dua tersangka lainnya berinisial A dan D masih dalam pengejaran.
Kapolsek Koja Kompol Efendi mengatakan, Erlangga bukan merupakan sopir gadungan atau sopir tembak.
Dirinya memang sudah lebih kurang empat tahun ini bekerja sebagai sopir angkot M30A.
Angkot M30A yang dikemudikannya memiliki rute dari Terminal Tanjung Priok sampai Terminal Pulo Gadung, dan melewati Jalan Yos Sudarso yang menghubungkan daerah Koja, Tanjung Priok, Kelapa Gading, sampai Pulo Gadung.
(BACA JUGA: Seorang Wanita Tewas Setelah Lompat dari Angkot, Diduga Jadi Korban Penodongan)
"Tersangka ini sebenarnya adalah pengemudi angkot M30A jurusan Tanjung Priok, Pulo Gadung dan Kelapa Gading," kata Efendi.
Alih-alih menghabiskan rutenya dari Terminal Tanjung Priok sampai Terminal Pulo Gadung, pada saat kejadian Erlangga malah berbalik arah ketika baru sampai di depan Mall of Indonesia (MOI) Kelapa Gading.
Ia berbalik arah ke Tanjung Priok setelah mengangkut tersangka A di depan MOI.
"Ketika depan MOI Kelapa Gading, naiklah satu tersangka (A) ini. Kemudian mereka berbalik arah ke Tanjung Priok, tidak meneruskan ke Pulo Gadung," terang Efendi.
Di Tanjung Priok, Erlangga kembali berbalik arah di daerah Mambo. Di situ, ia mengangkut tersangka lainnya berinisial D.
(BACA JUGA: Diburu, Polisi Cari Dua Penodong yang Sebabkan Penumpang Lompat dari Angkot Hingga Tewas)
"Kemudian ketika di Tanjung Priok di depan Mambo naik lagi yang ketiga (D)," lanjut Kapolsek.
Dengan menggunakan kode 'mencari kijang', ketiga tersangka langsung memulai aksinya.
"Mereka pakai istilah kijang itu kesepakatan. Ketika menyebut kijang, udah paham mereka. Berarti cari korban," kata Efendi.
Kejadian yang menewaskan seorang penumpang Asih Sukarsih (31) ini terjadi saat angkot yang dikemudikan Erlangga melintas di jalur busway depan Pintu 3 Pertamina, Jalan Yos Sudarso, Koja, Jakarta Utara.
A dan D yang berada di bangku penumpang belakang angkot tersebut melakukan aksinya dengan merogoh kantong salah satu penumpang.
(BACA JUGA: Sopir Beberkan Peristiwa Wanita Lompat dari Angkot Hingga Tewas Saat Ditodong)
Mengetahui ada percobaan pencurian di dalam angkotnya, Erlangga malah melajukan angkotnya dengan kecepatan tinggi.
Efendi menerangkan, ia juga sempat menyetel musik dengan volume sangat keras saat aksi percobaan pencurian oleh A dan D kepada seorang penumpang sedang berlangsung.
"Semestinya angkot ini tidak di jalur busway, tapi karena sudah rencana, dia memasuki jalur busway kemudian menyetel musik yang kencang dan melaju dengan kecepatan yang tidak wajar. Bahkan sudah diingatkan oleh salah satu penumpang dia tidak menghiraukan," kata Kapolsek.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tribun Jakarta |
KOMENTAR