Di Tanjung Priok, Erlangga kembali berbalik arah di daerah Mambo. Di situ, ia mengangkut tersangka lainnya berinisial D.
(BACA JUGA: Diburu, Polisi Cari Dua Penodong yang Sebabkan Penumpang Lompat dari Angkot Hingga Tewas)
"Kemudian ketika di Tanjung Priok di depan Mambo naik lagi yang ketiga (D)," lanjut Kapolsek.
Dengan menggunakan kode 'mencari kijang', ketiga tersangka langsung memulai aksinya.
"Mereka pakai istilah kijang itu kesepakatan. Ketika menyebut kijang, udah paham mereka. Berarti cari korban," kata Efendi.
Kejadian yang menewaskan seorang penumpang Asih Sukarsih (31) ini terjadi saat angkot yang dikemudikan Erlangga melintas di jalur busway depan Pintu 3 Pertamina, Jalan Yos Sudarso, Koja, Jakarta Utara.
A dan D yang berada di bangku penumpang belakang angkot tersebut melakukan aksinya dengan merogoh kantong salah satu penumpang.
(BACA JUGA: Sopir Beberkan Peristiwa Wanita Lompat dari Angkot Hingga Tewas Saat Ditodong)
Mengetahui ada percobaan pencurian di dalam angkotnya, Erlangga malah melajukan angkotnya dengan kecepatan tinggi.
Efendi menerangkan, ia juga sempat menyetel musik dengan volume sangat keras saat aksi percobaan pencurian oleh A dan D kepada seorang penumpang sedang berlangsung.
"Semestinya angkot ini tidak di jalur busway, tapi karena sudah rencana, dia memasuki jalur busway kemudian menyetel musik yang kencang dan melaju dengan kecepatan yang tidak wajar. Bahkan sudah diingatkan oleh salah satu penumpang dia tidak menghiraukan," kata Kapolsek.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tribun Jakarta |
KOMENTAR