Otomania.com - Setelah mendapat protes keras dari warga, akhirnya penutupan tiga persimpangan di kawasan Mampang, Jakarta Selatan dibatalkan.
Hal itu disampaikan oleh Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Rekayasa lalu lintas yang ditetapkan pada Jumat (18/5/2018) malam itu dihentikan pada Minggu (20/5/2018) siang.
"Kita lakukan penghentian uji coba dan ini kembali lagi seperti sediakala, kita terus memodel ini melalui teknologi digital dan juga sosialisasi kepada masyarakat," kata Sandiaga usai pencanangan pembangunan pengolahan sampah dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (20/5/2018).
(BACA JUGA: Terkuak, Data Korban Kecelakaan Truk Rem Blong di Brebes, Masih Ada Yang Belum Teridentifikasi)
Sandiaga memaparkan, uji coba penutupan simpang Mampang yang bertujuan mengoptimalkan Underpass Mampang, justru berbanding terbalik dengan harapan penguraian kemacetan 20-30 persen.
Terkait hal tersebut, dirinya telah menginstruksikan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk segera menghentikan uji coba.
"Underpass itu sangat membantu lancarnya lalu lintas sekitar, tapi karena banyak sekali persimpangan, tidak optimal underpass yang ada, dan untuk ikhtiar kita meningkatkan kinerja lalu lintas, kita lakukan rekayasa," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Priyanto menuturkan, penutupan tiga simpang di Jalan Warung Buncit Raya itu memang bertujuan mengoptimalkan Underpass Mampang.
(BACA JUGA: Sopir Truk Yang Tabrakan di Brebes Luka Parah, Polisi Belum Bisa Mintai Keterangan)
Sebab, arus kendaraan arah selatan ke utara atau arah Mampang menuju Kuningan dapat melintas melewati underpass tanpa terhambat lampu lalu lintas.
Hanya, lantaran kurang tersosialisasi dengan baik, banyak pengendara jalan katanya gagal paham.
Karena itu, rekayasa penutupan persimpangan akan dibuka kembali dan akan dievaluasi pekan depan.
"Dengan tidak ada lampu, arus kan mengalir dia. Walaupun mengalir itu agak jauh, tapi mengalir dia."
"Kan banyak ketahan lampu merah ketahan lagi. Intinya sih itu mengurangi titik konflik."
"Bahkan bisa hilang tuh kalau enggak ada lagi perempatan, berarti enggak ada lagi konflik. "
"Konsepnya sih begitu, mungkin perlu kita sosialisasi, walaupun kemarin sudah satu minggu sebelumnya sudah kita berikan sosialisasi," bebernya (20/5/2018).
(BACA JUGA: Mencekam, Video Pasca Tabrakan Truk Hantam Puluhan Kendaraan dan Rumah di Brebes, Ada Wanita Menjerit)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | wartakotalive.com |
KOMENTAR