Otomania.com – Salah satu penguasa pikap bermesin kecil saat ini adalah Suzuki dengan produk Carry. Ada dua model, Carry dan Mega Carry (APV pikap). Dua model ini bahu-membahu membuat Suzuki leading di kelasnya.
Suzuki memang sudah lama bermain di segmen pikap. Diawali sekitar tahun 1976, saat itu karya pertamanya bernama ST10 atau banyak dikenal dengan nama 'truntung'.
Donny Saputra, Marketing Director 4W SIS, mengatakan kalau mobil komersial (pick-up) dari Suzuki selalu laku keras dengan angka penjualan yang cukup tinggi. Buktinya pada bulan Januari-Desember 2017 bisa laku 44.856 unit (wholesales).
“Bahkan, lini kendaraan komersial Suzuki menjadi market leader yang berhasil meraih 45.1 persen dari total market share. Kendaraan komersial ini pun menjadi backbone penjualan Suzuki secara keseluruhan dengan kontribusi sebesar 40 persen," ucap Donny, Minggu (11/3/2018).
(BACA JUGA: Suzuki Ertiga Berwujud Ambulan, Ubahan Sepaket Hanya Rp 85 Juta)
Salah satu pengusaha yang tertarik memboyong Suzuki Mega Carry adalah perusahaan air mineral yang bahkan membeli dalam jumlah ratusan unit.
“Kami sudah mulai membeli Suzuki Mega Carry sejak 10 tahun lalu, sekitar 50 unit. Kemudian berlanjut 100 unit dan terakhir kami bisa mencapai 200 unit. Total armada kami keseluruhan 400 unit, dan 50 persennya adalah Suzuki,” kata Presiden Direktur PT Balina Agung Perkasa, Ferry Tjendekiawan.
“Pilihan jatuh ke Suzuki karena mesin dan sasisnya terbilang kuat dan handal, dari segi konsumsi bahan bakar juga irit penting untuk bisnis. Kami juga tak sulit mendapatkan suku cadangnya. Satu lagi yang menarik adalah resale value-nya yang masih bagus, di mana peremajaan kami lakukan rata-rata 8-10 tahun,” lanjut Ferry.
Selain itu ada juga perusahaan Emerald Multi Industri atau Purnama Furniture yang dimiliki oleh Darma Kumara, juga suka dengan produk dari Suzuki tersebut. “Mobil angkut Suzuki Carry kami biasanya jalan sekita 60-70 km, bahkan ada yang rata-ratanya 100 km (per hari). Saat ini kami memiliki armada Mega Carry sebanyak 15 unit,” kata Darma.
“Kami melakukan pergantian atau peremajaan sekitar lima tahun sekali dengan harga jual kembalinya yang tidak jatuh parah alias masih bagus. Selain soal kemampuan mesin dan keiritannya, saya suka karena kapasitas bak Mega Carry cukup besar,” sambung Darma.
Editor | : | Donny Apriliananda |
Sumber | : | Kompas Otomotif |
KOMENTAR