Otomania.com - Umumnya, produsen di Indonesia masih malu-malu, atau bahkan takut imbas dari recall produk. Namun, belakangan masyarakat sudah mulai teredukasi, bahwa recall itu baik, karena merupakan bentuk tanggung jawab dan kejujuran produsen.
Salah satu merek yang paling terbuka yakni Honda. Bahkan saat banyak produk ditemukan ketidakberesan, PT Honda Prospect Motor (HPM) secara gamblang mengumumkan kampanye perbaikan untuk khalayak, bahkan media bebas mengeksplor data.
Belakangan, HPM me-recall beberapa produknya yang diindikasikan ada masalah di part master cylinder dan master power pada sistem pengereman, yakni HR-V, Jazz, Mobilio, Bar-V dan Brio. Setidaknya ada 463.891 unit mobil yang diduga mengalami masalah itu.
Belum lagi soal kantung udara Takata yang menimpa ratusan ribu model. Kalau ini, produk di seluruh dunia yang pakai Takata pun kena imbasnya. Dulu, HPM juga pernah menarik ribuan Honda City dan Jazz yang ada masalah dengan switch power window.
Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director HPM, mengatakan bahwa proses recall tersebut sebagai sebuah layanan dan bentuk tanggungjawab dari produsen. Proses itupun juga mandat langsung dari pusat (principal Jepang).
"Buat kami, recall itu bukan kriminal. Ini merupakan kewajiban dari produsen dan hak buat konsumen untuk mendapatkan perbaikan apabila mobilnya mengalami atau diduga mengalami sesuatu masalah," tegas Jonfis.
(BACA JUGA: Honda Cek Gratis Master Rem Mobilio, BR-V, Brio, dan HR-V, Ada Recall?)
Selain itu dirinya juga mengatakan, saat konsumen membeli mobil dari Honda, pihak produsen secara tak langsung sudah memberikan dua buah garansi. Pertama bentuknya klaim jika alami masalah, dengan catatan selama masih dalam masa berlaku, lalu bertipe recall seperti kejadian beberapa waktu lalu.
"Kalau ada keluhan dari konsumen, kita akan melakukan pemeriksaan. Kalau belum sempat kena, baru kita recall agar konsumen tidak mendapatkan masalah. Hal tersebut bagi kita itu baik," sambung Jonfis.
Ya, sudah tidak zaman recall sembunyi-sembunyi. Mungkin, masih ada merek yang melakukannya, menelepon langsung konsumen untuk diminta perbaikan, tanpa mengumumkan resmi di depan publik. Tapi itu tak dilakukan Honda, dan kita patut angkat topi untuk ini.
Editor | : | Donny Apriliananda |
Sumber | : | Kompas Otomotif |
KOMENTAR