Otomania.com - Salah satu modifikasi simpel yang bisa dilakukan pemilik mobil adalah mengganti pelek tipe racing. Tetapi banyak pemilik yang tak mengindahkan aturan atau batasan saat mengganti pelek.
Sebenarnya diperbolehkan mengganti pelek dengan produk aftermarket yang punya diameter atau ring lebih besar tapi dengan patokan atau syarat maksimum hanya naik 2 inci dari versi standar.
Alasan di balik batasan tersebut demi menjaga as dan bearing as roda tetap awet. Ketika pelek melebihi ukuran standar, otomatis kerja putaran as roda menjadi berat dan juga beban yang ditanggung bearing yang menahan as roda juga tinggi.
(BACA JUGA: Penting! Perhatikan Hal Berikut Saat Ganti Pelek Mobil)
Ini sudah menjadi rumus dasar semua mekanik yang ada di Indonesia. Selain masalah tersebut, masih ada alasan mendasar lain, yaitu segi keselamatan.
Pelek yang berukuran lebih besar dipastikan punya langkah yang lebih cepat dan jauh. Putaran itu tak akan bisa terkontrol oleh sistem pengereman yang dirancang untuk ukuran di bawah diameter pelek aftermarket tadi.
Segi keselamatan lainnya, menjaga kondisi ban agar tetap awet. Karena jika ganti pelek yang diameter lebih besar dari aturan 2 inci, saat suspensi berayun, ban pasti mentok ke fender.
Sebagai contoh, jika mobil Anda berukuran pelek bawaan pabrik ring 15, maka untuk penggantian pelek aftermarket hanya bisa dipilih antara ring 16 atau maksimal ring 17.
Informasi sedikit, offset pelek merupakan ukuran seberapa menonjol sebuah pelek yang diukur dari tengah pelek untuk ke dalam dan keluar. Offset tadi juga bisa dilihat dari angka yang tertera pada bagian dalam pelek.
(BACA JUGA: Tren Pelek Kaleng OEM Pemanis SUV)
Semakin kecil angka, maka penampang tengah pelek makin celong ke dalam dan bibir pelek lebar. Namun, jika offset pelek tidak sesuai atau terlalu kecil, mengatasinya agar tak mentok dengan sokbreker perlu pemasangan sebuah spacer.
Editor | : | Donny Apriliananda |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR