Otomania.com - Persimpangan yang menjadi titik pertemuan antara beberapa arus lalu lintas menyebabkan lokasi ini rawan kecelakaan. Pengendara wajib berhati-hati, minimal kurangi kecepatan.
Seperti yang terjadi di Medan belum lama ini, di persimpangan HDTI. Terlihat ada salah satu pengendara motor yang ditabrak pemotor lainnya saat akan berbelok.
Dari kejadian yang terekam kamera pengawas, pengemudi yang ditabrak terlihat berpindah lajur secara tiba-tiba. Padahal di sisi lain, ada pengendara yang tengah melaju di lajur tengah.
Baca Juga: Perbedaan Pertolongan Kecelakaan Di Negara Maju Dan Berkembang
Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menilai apa terjadi di Medan merupakan kecelakaan yang sering terjadi di Indonesia. Penyebabnya karena ketidaktahuan mengenai pentingnya menurunkan kecepatan saat melintas di persimpangan.
Jusri melihat baik pengendara yang menabrak maupun ditabrak sama-sama tidak menurunkan kecepatan.
"Pengendara yang ditabrak kecepatannya konstan, tidak ada upaya memperlambat kecepatan. Dan yang menabrak juga sama. Padahal di persimpangan," kata Jusri, belum lama ini.
Baca Juga: SUV dengan Konde Ketinggalan Zaman?
Menurut Jusri, menurunkan kecepatan dalam kondisi apapun saat melewati persimpangan adalah hal yang wajib. Tujuannya untuk mengantisipasi situasi bahaya, termasuk kelalaian orang lain.
"Tapi dari kejadian tersebut terlihat pengendara yang ditabrak tidak mengecek. Dia seakan-akan percaya bahwa jalan raya itu aman. Kelalaian dia sendiri saja tidak bisa dia antisipasi, apalagi mengansisipasi kelalaian orang lain," ucap Jusri.
Editor | : | Donny Apriliananda |
Sumber | : | KompasOtomotif |
KOMENTAR