Otomania.com - Reflek manusia karena terlahir menjadi makhluk sosial adalah saling membantu sesama. Contohnya ketika terjadi kecelakaan pasti dengan segera menolongnya.
Namun Tahukah anda jika menolong korban kecelakaann juga memerlukan tehnik pengetahuan. Sebab jika kita dengan asal memberikan pertolongan dapat mengakibatkan hal fatal
Mungkin saja pada korban yang mengalami kecelakaan itu terdapat luka dalam, meskipun tidak nampak dari luar tubuhnya.
Berdasarkan data statistik kecelakaan penyelamatan pertama pada kecelakaan justru bisa memperparah keadaan korban. Sebab pertolongan pertama bagi korban kecelakaan dilakukan oleh orang yang tidak kompeten.
(BACA JUGA: Merek yang Merajai Penjualan Mobil Bekas di Situs Jual Beli
"Berdasarkan statistik, di negara berkembang atau negara miskin banyak korban kecelakaan semakin parah keadaanya atau bahkan mati, itu terjadi pada saat pertolongan pertama. Kesimpulannya, banyak orang yang melakukan pertolongan tapi tidak paham caranya menangani," tutur Jusri Pegiat safety driving sekaligus Training Director dari Jakarta Defensive Driving Consulting ( JDDC) Jusri Pulubuhu.
Di Negara maju jika terjadi kecelakaan orang yang melihat tidak langsung memberikan pertolongan. biasanya mereka segera menghubungi pihak terkait, misalnya, kepolisian atau rumah sakit wilayah setempat.
Hal itu dilakukan dengan alasan jika salah dalam penanganan, maka orang tersebut berpotensi berurusan dengan Hukum.
"Kalau di luar negeri ketika terjadi kecelakaan justru orang tidak melakukan pertolongan pertama karena takut berurusan dengan hukum, karena korban bisa makin parah keadaannya, bahkan menyebabkan kematian," lanjut Jusri.
(BACA JUGA: Bus Hino Bertransmisi Otomatis Sudah Bisa Dipinang)
Menurut Jusri, angka kecelakaan di Indonesia cukup tinggi, maka para pihak terkait sedianya membekali masyarakat dengan pelatihan penanganan pertama pada korban kecelakaan. Sehingga, ketika terjadi kecelakaan, masyarakat paham bagaimana menanganinya.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR