Otomania.com – Masih ingat kecelakaan yang dialami Nicky Hayden hingga menyebabkan kematiannya? Pebalap World Superbike dan juara dunia MotoGP itu ditabrak saat sedang bersepeda di Italia.
Salah satu dugaan penyebabnya, dia bersepeda sambil mendengarkan musik melalui headphone yang tersambung ke perangkat Ipod. Nicky tidak mewaspadai kehadiran mobil saat melintasi persimpangan jalan.
Kecelakaan akibat mendengarkan musik di jalan raya sudah sering kita dengar. Selain pesepeda, pengguna motor sering terlihat menggunakan earphone saat berkendara untuk mendengarkan musik.
Baca Juga: Bahaya Hidupkan Mesin Motor di Depan Dispenser SPBU
”Penggunaan earphone lalu mendengarkan musik sembari berkendara tidak diperkenankan. Ini bahkan dilihat dari dua aspek yakni norma keselamatan dan hukum,” ucap Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Center (JDDC) kepada Otomania, belum lama ini.
Menurutnya, mendengarkan musik akan membuat pengendara kehilangan konsentrasi. Fokus perjalanan bisa jadi berpindah ke musik yang sedang didengarkan.
Masalahnya adalah, berkendara menjadi pekerjaan yang membutuhkan 100 persen konsentrasi. Selain itu, pengendara juga harus siap dengan keadaan sekelilingnya agar dapat bereaksi bila terjadi keadaan darurat.
”Jangankan mendengarkan musik, berbicara dengan orang yang dibonceng itu sebenarnya tidak direkomendasikan. Perhatian harus ke pekerjaan berkendara. Tidak hanya depan tapi waspada juga dengan sekeliling motor,” ucap Jusri.
Baca Juga: Ini Hukum Menolong Korban Kecelakaan di Jalan Raya
Memang, belum ada data di Indonesia, kecelakaan akibat penggunaan headphone atau sambil mendengarkan musik. Namun The Guardian melaporkan, studi di Amerika Serikat membuktikan bahwa bermusik sambil berjalan meningkatkan hingga tiga kali lipat risiko kecelakaan.
Dari studi yang dilakukan selama 2004 hingga 2011, ditemukan 116 orang di Amerika yang menggunakan headphone tewas di jalan atau mengalami kecelakaan parah. Korbannya banyak berusia dibawah 30 tahun (67 persen) dan laki-laki (68 persen). Sebanyak 89 persen terjadi di perkotaan dengan 55 persennya terlindas kereta api.
Editor | : | Donny Apriliananda |
KOMENTAR