Otomania.com - Fungsi rantai pada sepeda motor begitu vital. Komponen ini bekerja memutar roda belakang melalui perputaran sproket pada saat yang sama. Terbayang jika ada yang tak beres, kendaraan bisa jadi ngadat.
Kerap muncul gangguan pada rantai dan gir. Misalnya, rantai terlepas bahkan putus, atau cepat mengalami keausan lantaran pemilihan kedua komponen tersebut tidak tepat.
Perlu diketahui, rantai juga harus bisa mencengkram gir dengan baik, meskipun roda belakang bergerak naik turun secara cepat akibat kerja suspensi.
(BACA JUGA: Waspada Akibat Sering Parkir di Bidang Miring)
Makanya, rantai harus memiliki karakteristik tahan terhadap gaya tarik dan kelenturan yang baik. Kelenturan rantai tersebut disebabkan oleh bergeraknya tiap-tiap sambungan (pitch) rantai.
Efek Rantai dan Gir Aus
Untuk kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara, sebaiknya selalu periksa kondisi rantai dan gir motor kesayangan. Perhatikan permukaan rantai dan girnya.
Rantai yang aus, daya cengkram terhadap girnya dipastikan jadi kurang maksimal. Ini bisa bikin putaran roda tidak bekerja dengan baik, dan motor terasa kurang bertenaga.
Begitu pula bila permukaan gir sudah aus. Untuk mengetahuinya, coba perhatikan jarak antara setiap mata gir. Bila sudah meruncing, tandanya sudah waktunya ganti gir.
(BACA JUGA: Honda CB150R ExMotion Thailand, Mesin dari Indonesia)
Jika tidak, mengakibatkan gesekan yang tidak rata dengan rantai penggerak. Dampaknya akan menimbulkan suara yang berisik pada saat rantai sedang berputar.
Perawatan
Meskipun rantai dan gir masih baru, bukan berarti tak perlu perawatan. Apalagi musim penghujan begini. Sebaiknya, rajin lumasi rantai untuk mengurangi gesekan, serta mendinginkan rantai saat digunakan.
Cara melumasi rantai ada dua cara. Pertama, pakai pelumas dengan tingkat kekentalan tinggi dan harus baru. Kedua, semprotkan dengan pelumas khusus.
Editor | : | Donny Apriliananda |
Sumber | : | Motorplus.gridoto.com |
KOMENTAR