Otomania.com – Ungkapan unik dikenali biker, terutama buat pengguna sepeda motor sport, yaitu “jatuh bego”. Istilah ini biasanya dipakai untuk menandai ketika biker tidak cakap mengendalikan motor saat kecepatan rendah, dan jatuh sendiri.
Motor sport cenderung lebih mudah dikendalikan saat dikendarai, namun sewaktu pelan, misalnya memutar balik, jadi tantangan tersendiri. Jika tidak dilakukan menggunakan teknik yang benar, bisa saja “jatuh bego”.
Kesalahan utamanya yaitu kebiasaan, menggunakan rem depan dan menurunkan kaki kanan. Michael Gerald Gozal, Safety Riding Analyst Astra Motor, menjelaskan, dalam ajaran safety riding setiap motor berhenti kaki yang wajib turun hanya sebelah kiri. Gunanya agar kaki kanan masih bisa mengoperasikan rem belakang.
Baca: Ini Sebabnya Mesin Mati saat Motor Jatuh
Kebanyakan model sport, apalagi moge, didesain lebih berat di depan jadi tidak dianjurkan dibuat berhenti memakai rem depan saat putar balik atau sekadar menggeser. Bila kesalahan itu dilakukan maka bodi motor bakal terbawa ke depan hingga terlalu berat untuk ditahan.
Teknik yang benar memakai rem belakang karena fungsinya menyetabilkan bodi motor.
“Sebetulnya itu istilah anak-anak motor sport. 'Jatuh bego’ pasti saat kondisi pelan, kebiasaan menggunakan rem depan, itu dilakukan orang-orang tangan kanannya biasa stand by di rem depan,” jelas Michael.
Editor | : | Donny Apriliananda |
Sumber | : | KompasOtomotif |
KOMENTAR