Sumbawa Besar, Otomania.com – Berbagai jenis usaha taksi online saat ini menjamur dan banyak menarik minat pemilik mobil untuk menjadikannya sumber penghasilan. Termasuk para pemilik mobil yang masih berstatus kredit.
Bagian yang jarang diperhatikan adalah sisi asuransi yang disertakan dalam kendaraan tersebut. Banyak yang belum mengetahui mobil yang digunakan untuk pribadi dan komersial di mata asuransi memiliki perbedaan.
“Orang tahunya, mobil dipakai sendiri tapi tidak lihat tujuan penggunaannya. Tidak hanya taksi online, rental juga bentuk usaha lainnya memiliki peryaratan berbeda dengan penggunaan pribadi. Ketika mobil pribadi digunakan untuk usaha maka perjanjian asuransi batal,” ucap Laurentius Iwan Pranoto, Head of Communication & Event Asurani Astra, Selasa (1/8/2017).
Iwan mengungkapkan, menjadikan kendaraan untuk usaha memiliki resiko yang berlainan dengan penggunaan pribadi. Jika dengan pribadi, pihak asuransi dapat menilai pemilik kendaraan, maka dengan menjadikan usaha proses penilaian berbeda karena ada unsur-unsur yang tidak terduga.
Oleh karena itu Iwan menyarankan, bagi pemilik yang sejak awal ingin menggunakan mobilnya untuk usaha maka sebaiknya menceritakan di awal pengajuan kredit. Begitu juga saat pemilik asuransi pribadi mau menggunakan mobilnya untuk usaha, untuk mengubah menjadi asuransi komersial.
“Caranya gampang. Tinggal lapor ke asuransi, nanti perhitungan biayanya akan menyesuaikan. Ada kenaikan pastinya tapi kecil, sekitar 0,5 persen. Ini lebih baik daripada nanti ada masalah dengan mobilnya, lalu diketahui menggunakan untuk usaha, asuransi tidak dapat mengabulkan klaim,” ucap Iwan.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR