Jakarta, Otomania.com – Engine brake atau pengurangan kecepatan kendaraan memanfaatkan mesin ketimbang sistem pengereman berbeda pada mesin bensin dan diesel.
Momen engine brake pada mesin bensin berarti ketika pedal gas dilepas maka pasokan udara yang masuk ke ruang bakar berkurang drastis karena katup throttle body menutup. Di saat yang bersamaan, suplai bahan bakar dari injektor juga terbatas.
Udara yang sedikit sekali tersisa bikin ruang bakar seperti vakum hingga melambatkan gerakan kepala silinder. Tanpa suplai udara dan bahan bakar, kepala silinder masih bergerak namun bukan karena pembakaran melainkan momentum sistem gerak.
Karena kerja mesin melambat maka timbul energi berlawanan dengan arah kecepatan mobil. Akhirnya kecepatan mobil berkurang.
Diesel
Pada mesin diesel umumnya engine brake didapat dari penambahan katup di jalur buang. Sistem itu lebih dikenal exhaust brake atau exhaust retarder (rem knalpot).
Pada rem knalpot, sebagian gas buang tidak keluar lewat knalpot karena terhalang katup yang aktif dengan mekanisme seperti throttle body pada mesin bensin. Gas buang yang tidak keluar itu akan kembali ke ruang bakar hingga menekan kepala silinder dan pada akhirnya membuat kendaraan melambat.
Rem knalpot pada umumnya digunakan untuk bus dan truk yang bermuatan besar yang butuh pengereman kuat.
"Waktu gas buang tertutup, itu sekitar 70 - 80 persen kembali ke mesin. Katup itu ada pengaturnya kalau di bus atau truk, biasanya dekat kemudi," kata Arifani Perbowo, Logostic and Production General Manager Kia Mobil Indonesia, Selasa (4/7/2017).
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR