Surabaya, Otomania.com – Upaya menyediakan Bahan Bakar Minyak (BBM) langsung buat pemudik juga dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Contohnya yang dilakukan PT Solo Ngawi Jaya, BUJT yang mengelola Jalan Tol Solo-Ngawi sepanjang 90,25 kilometer.
Sepanjang 70 kilometer di antaranya dibangun PT Solo Ngawi Jaya, sementara 20,25 kilometer sisanya merupakan bagian pemerintah pusat yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belaja Negara (APBN).
Pada mudik dan balik Lebaran 2017, ruas tol yang difungsikan adalah Solo-Sragen sepanjang 16,5 kilometer. Status ruas jalan ini masih fungsional yang berarti bisa gunakan pemudik namun kondisinya darurat.
“Kami telah menyiapkan infrastruktur, rambu-rambu, dan pengaturan lalu lintas oleh lima Kepolisian Resort (Polres) yakni Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, dan Ngawi,” tutur David kepada Tim Merapah Kompas.com dan Otomania.com, Minggu (18/6/2017).
Skenarionya, kata David, jika terjadi kemacetan dan pemudik kelelahan, akan diarahkan ke sejumlah “rest area” atau tempat istirahat yang telah disediakan.
PT Solo Ngawi Jaya menyediakan lima “rest area” yang ada di KM 12, KM 21, KM 29, KM 46, dan KM 55. Khusus KM 21 terdapat kios BBM. Ukuran BBM yang disediakan rata-rata dalam kemasan lima hingga 10 liter.
“Jadi kalau nanti pengguna jalan ada yang membutuhkan, mogok, petugas kami akan mendatangi. Pemudik bisa membelinya,” tambah David.
Pertamina sendiri sudah mengerahkan 83 unit sepeda motor pengangkut BBM kemasan yang bisa dibeli para pemudik di titik-titik potensial kemacetan di Jalur Pantai Utara (Pantura).
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR