Jakarta, Otomania.com – Banyak ahli mengatakan, berada di balik kemudi saat berkendara adalah pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi penuh. Pengemudi tidak bisa sedetik saja mengalihkan perhatian dari jalan karena akibatnya fatal.
Untuk itu dalam mengemudi terutama jarak yang jauh, waktu istirahat menjadi sangat penting. Kecelakaan di jalan kerap terjadi karena pengemudi yang tidak menyadari kondisi fisiknya sudah lelah.
“Perjalanan jarak jauh itu butuh waktu istirahat. Perhitungannya berkendara itu tidak bisa lebih dari lima jam,” ucap Rommy Radianto, instruktur keselamatan berkendara Datsun Risers Expedition saat ditemui Otomania.com, beberapa waktu lalu.
Saat istirahat ini bisa dimanfaatkan pengemudi untuk melakukan peregangan badan atau sekedar mengisi perut. Kondisi ini untuk melemaskan otot-otot yang telah bekerja sepanjang perjalanan.
Menurut Rommy, ada juga teori yang mengatakan berkendara tiap enam jam. Namun saat lebih dari lima jam tubuh bereaksi berbeda, kebanyakan lelah hilang namun sebenarnya kondisinya sudah butuh istirahat.
“Banyak yang kemudian merasa capeknya hilang dan melanjutkan perjalanan. Ini berbahaya karena tidak sadar kondisi badan sudah diambang batas. Kalau seperti ini mau mempercayakan badan untuk bereaksi saat darurat juga tidak terjamin. Ini pentingnya beristirahat,” ucap Rommy.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR