Jakarta, Otomania.com – Berkendara bersama dalam rombongan seperti banyak dilakukan anggota komunitas tentu menyenangkan. Perjalanan menuju satu tempat menjadi lebih seru dan memiliki cerita tersendiri.
Namun kegiatan ini juga menyimpan potensi masalah. Terutama bila tidak mengetahui cara yang tepat untuk menjaga keamanan antar sesama anggota rombongan.
“Biasanya banyak yang terbawa suasana, seru, lalu lupa menjaga keamanan dan keselamatan antar anggota. Ini yang membuat pemahaman mengenai keselamatan dasar penting,” ucap Rommy Radianto, instruktur keselamatan berkendara Datsun Riser Expedition saat ditemui Otomania.com beberapa waktu lalu.
Rommy mengungkapkan para peserta wajib memahami jarak ideal antar kendaraan yang melakukan konvoi. Aturan jarak tiga detik wajib dilakukan.
Aturan ini melihat posisi mobil di depan dengan memberi patokan pada objek di jalan. Saat mobil di depan sejajar dengan objek tersebut, pengendara di belakang menghitung waktu saat kendaraannya melintas objek yang sama.
“Jika dalam tiga detik artinya itu sudah dalam jarak aman. Jika terlalu cepat itu artinya terlalu dekat. Kecepatan saat konvoi biasanya 80 sampai 100 kilometer per jam, jarak aman ini penting,” ucap Rommy.
Aturan dasar kedua adalah pastikan pengemudi dapat melihat kondisi keseluruhan di depan. Jangan hanya terpaku pada kendaraan di depan saja.
Ini yang membuat konvoi kendaraan sebaiknya dalam posisi zig-zag. Ini untuk meminimalisir jarak pandang yang terbatas antara pengemudi satu dengan kondisi di depan.
“Jadi kita bisa lihat satu sampai tiga mobil di depan kita. Kalau dalam posisi sama tidak bisa kelihatan dn akhirnya mengurangi reaksi saat terjadi keadaan darurat,” ucap Rommy.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR