Jakarta, Otomania.com – Usaha Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) main di segmen trail kurang licin. Satu-satunya produk trail Yamaha, WR250R, sulit berkembang sebab banderolnya kemahalan.
Saat meluncur pada 2015, WR250R dilego Rp 93 juta. Saat itu YIMM menjelaskan, model ban pacul impor Jepang ini mengincar pehobi off-road namun mau tunggangan street legal, artinya punya kelengkapan spesifikasi untuk STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor).
Harga WR250R baru puncaknya terasa terlalu tinggi setelah pesaing abadinya, Honda, mengeluarkan produk sejenis pada tahun ini, CRF250Rally. Harganya jauh lebih murah, Rp 63 juta.
Tahun ini WR250R sedang berhenti dijual, alasannya belum ada stok impor baru di diler. Kevin, Kepala Cabang Mekar Motor Cempaka Putih menjelaskan tidak ada rencana buat menambah stok WR250R setelah berhasil melepas sekitar 100 unit selama dua tahun.
“Belum ada masuk lagi, belum ada rencana tahun ini,” kata Kevin, Selasa (7/3/2017).
Belum ada konfirmasi dari YIMM, namun sepertinya penjualan WR250R bakal dihentikan. Kevin tidak banyak menjelaskan, namun dia mengindikasikan ada kemungkinan “ganti tipe”.
Segmen trail paling gemuk di dalam negeri adalah kelas 150cc yang didominasi oleh Kawasaki KLX Series. Bisa jadi ini sinyal, lagipula jadi masuk akal kalau YIMM mau main di segmen itu.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR