Jakarta, Otomania.com – Memodifikasi mobil menjadi langkah yang kerap diambil pemilik untuk memberi sentuhan personal pada kendaraannya. Biasanya modifikasi meliputi tampilan dengan pemasangan aksesori hingga ubahan besar pada bagian mesin.
Masalah muncul saat mobil coba untuk dijual ketika ada kebutuhan mendesak atau saat pemilik sudah mulai bosan dengan kendaraannya. Ternyata, modifikasi pada mobil membuat harga jualnya terpengaruh.
“Mobil modifikasi terutama yang sudah menyentuh bagian mesin membuat harga jualnya turun. Penurunan bisa mencapai Rp 10 juta rupiah,” ucap Riverian, pedagang mobil bekas Timur Jaya Mobil, MGK Kemayoran saat ditemui beberapa waktu lalu.
Modifikasi pada bagian mesin membuat kondisi mesin sebenarnya sulit untuk diketahui. Komponen-komponen mesin yang terpengaruh akibat ubahan pada mesin cukup banyak sehingga membuat perkiraan kondisi mesin cukup sulit.
Berbeda dengan modifikasi dengan aksesori untuk tampilan seperti bodi kit atau aksesori di bagian eksterior lainnya. Ubahan ini tidak mempengaruhi harga jual terlalu banyak.
“Modifikasi dengan tambahan aksesori tidak masalah. Tidak terlalu terpengaruh,” ucap Riverian.
Mobil Mewah
Berbeda dengan model mobil umum, pasar mobil mewah bekas justru menjadikan modifikasi tambahan nilai jual. Calon konsumen memandang ubahan tersebut menjadikan mobil makin eksklusif.
“Modifikasi di mobil mewah biasanya pakai komponen yang terjamin, baik merek maupun harganya. Misal pakai merek performa Tomei, konsumen tahu kualitasnya,” ucap Khemal Dharmawan dari Speed MGK Kemayoran.
Beberapa konsumen bahkan sampai berniat hanya membeli komponen modifikasi yang ada di mobil bekas tersebut. Untuk konsumen di kelas mobil mewah, merek dan kualitas bahan pilihan modifikasi lebih diapresiasi.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR