Jakarta, Otomania.com – Tidak bisa dipungkiri, kondisi Suzuki roda dua di Indonesia memang sangat mengkhawatirkan. Bayangkan saja, pada 2005 merek berlambang “S” ini pernah jualan 1 juta unit tapi 12 tahun kemudian cuma sanggup menelan sekitar 1 persen dari total penjualan nasional 6,2 juta unit.
Keterpurukan Suzuki pun diakui oleh Managing Director Suzuki Indomobil Sales (SIS) 2W Seiji Itayama. Dia tidak menutup-nutupi ada banyak masalah internal yang dihadapi perusahaan jadi faktor penghambat untuk berkembang.
“Jadi memang beberapa penyebab timbul masalah ini, ada dari produk, jaringan penjualan, kualitas produk, suku cadang, dan lain-lain. Memang kami harus bereskan satu per satu,” ucap Itayama usai peluncuran GSX-R 150 dan GSX-S 150 di Jakarta, Sabtu (18/2/2017).
Berbagai isu negatif sudah sempat menyebar sebelumnya tentang konsistensi Suzuki. Bahkan terakhir, yang paling ekstrem, merebak cerita kalau operasi divisi roda dua SIS bakal dihentikan karena terus terpuruk. Namun, hal itu sudah dibantah oleh Komisaris Utama SIS Subronto Laras tahun lalu.
Baca: Sulit Buat Suzuki Motor Tinggalkan Indonesia
Untungnya, senja tidak keburu gelap. Pada tahun lalu, menurut Itayama, prinsipal di Jepang, sudah fokus pada Indonesia. Buktinya, dana sekitar Rp 100 miliar mengucur buat menambah fasilitas produksi menyambut kelahiran GSX-R 150 dan GSX-S 150.
Investasi belum selesai, Itayama mengatakan bakal ada setidaknya enam produk baru Suzuki yang meluncur tahun ini. Kejutannya, ternyata semua model itu akan diproduksi lokal.
“Terus terang tahun lalu, Suzuki Jepang mau fokus ke Indonesia karena pasar di sini memang besar dan kami punya sejarah. Kami sudah 46 tahun ada di sini. Makanya bagaimana kami bisa mundur, kami punya sejarah Kami pernah jual 1 juta unit, mau tidak mau kami harus bangkit lagi,” ucap Itayama.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR