Jakarta, Otomania – Inovasi sandaran pengendara sepeda motor merek Ziva Seater diprakarsai oleh orang Indonesia, Adlan Bagus Perdana. Mantan karyawan Freeport ini memutuskan keluar dari rutinitasnya lantas fokus mengembangkan produk kreatif yang ia dapatkan dari pemikiran sederhana.
Cerita Adlan kepada Otomania, Sabtu (11/2/2017), awalnya dia menyadari ada banyak motor yang beredar di Jakarta. Kebanyakan kendaraan andalan masyrakat itu berasal dari kota pinggiran Ibu Kota yang notabene menempuh perjalanan cukup jauh.
Adlan berpikir berkendara motor setiap hari pasti bikin pegal di bagian punggung alhasil badan jadi capek. Dari situlah muncul ide, kenapa tidak ada sandaran buat biker.
Menurut Adlan, seharusnya sudah ada orang lain yang memikirkan ide seperti itu. Namun, dari hasil surveinya sendiri ternyata belum pernah ada barang yang dimaksud. Pada umumnya sandaran yang ada hanya untuk penumpang alias boncenger.
Modal niat dan berani, Adlan memutuskan membuat desain sandaran sendiri. Prototipe pertama yang dia rancang sudah memenuhi antropometri (ilmu pengkuran tubuh manusia) dan ergonomi.
Desain sandaran motor buatan Adlan ditujukan untuk motor bebek dan skutik, kedua model ini yang banyak digunakan masyarakat. Kedua model itu juga didesain produsen untuk dikendarai dengan posisi tegak, beda halnya dengan motor sport yang ditunggangi menunduk.
Prototipe pertama selesai, namun desainnya, kata Adlan, tidak begitu bagus dinilai dari estetika. “Pertama kali dibuat enak di punggung tapi enggak enak di mata,” kata Adlan.
Pengembangan terus dilakukan dengan metode trial and error sejak Mei 2016. Desain sandaran motor yang sekarang dijual ke pasaran, merupakan rancangan ke-11. Adlan menemukan rumus tinggi sandaran motor 57 cm.
Pada Agustus 2016 penjualan pertama sandaran dimulai, kini sandaran yang diproduksi di Yogyakarta itu sudah terjual ratusan unit. Ziva Seater mulai terkenal lewat promosinya di internet. Sekarang, Adlan mengatakan sedang mengembangkan produk kedua atas banyaknya permintaan, yakni sandaran buat boncenger.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR