Jakarta, Otomania - Kelangsungan umur aki rupanya bukan hanya tergantung pada bentuk perawatan saja, tapi juga kondisi dari kendaraan. Ada beberapa situasi pada kendaraan yang ikut berperan menentukan usia pakai aki.
Marketing Manager Bosch Automotive Aftermarket Indonesia Griselda Iwandi, menjelaskan bahwa kondisi mobil yang tidak sehat, terutama sektor kelistrikan bisa membuat kerja aki tidak maksimal sehingga menyebabkan kerusakan.
"Masuk pada faktor internal, jadi bukan hanya dari bentuk perawatan aki saja tapi bagaimana sistem kelistrikan pada mobil atau motornya. Bila sistem kelistrikan ada masalah, contoh seperti sumbatan pada sambungan kabel atau soket bisa ikut mempengaruhi kerja aki," kata Griselda saaat dihubungi Otomania, Jumat (6/1/2017).
Bukan hanya itu, Griselda juga ikut menyarankan pemilik kendaraan selalu optimal dalam menggunakan kendaraan. Contohnya, tidak terlalu singkat saat memanaskan mesin atau sering menggunakan kendaraan dalam jarak pendek, tanpa disadari hal ini membuat pengisian ke aki belum maksimal.
"Usahakan juga menambah perangkat elektrik yang sifatnya aksesori pada kendaraan. Adanya tambahan daya akan membuat beban kerja aki menjadi lebih berat," ucap Griselda.
Berikut beberapa kondisi di kendaraan yang wajib diperhatikan pemillik bila ingin aki panjang usia ;
- Kondisi sistem pengisian (alternator atau regulator) dari gangguan ataupun kerusakan (low and over voltage)
- Adanya hambatan yang tinggi karena terputusnya sambungan kabel atau sumbatan kotoran pada kabel terminal (wiring system)
- Drive belt longgar atau terlalu kencang
- Masa waktu hidup mesin terlalu singkat atau jarak tempuh terlalu pendek (pola pemakaian kendaraan)
- Penambahan perangkat elektrik yang berlebihan di dalam kendaraan
- Mencoba membuka ataupun menguras aki dengan tujuan aki dapat digunakan lagi. Ini berbahaya bagi kendaraan juga kesehatan, dan lingkungan karena aki mengandung bahan beracun atau B3.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR