Jakarta, Otomania - Pasar SUV di Indonesia saat ini sedang meningkat. Selain di kalangan mobil baru, tren penjualan juga meningkat di segmen pasar mobil bekas (mobkas).
Beberapa model SUV kembali mendapat minat yang tinggi. Bahkan tren ini diprediksi akan terus bertahan hingga 2017 mendatang.
"Penjualan SUV tidak terganggu dengan banyaknya model baru yang keluar, SUV punya level sendiri, lebih ke personal user. Trennya sedang bagus saat ini dan bisa bertahan hingga 2017 nanti," ujar Teddy dari showroom mobkas Teddy Jaya Motor di MGK kepada Otomania, Kamis (1/12/2016).
Meski demikian, tidak semua SUV yang memiliki minat tinggi, karena rata-rata konsumen memilih SUV berdimensi besar dengan tahun yang lebih tua. Contohnya seperti, Pajero, CR-V, X-Trail, dan Fortuner dengan tahun produksi antra 2012 sampai 2013.
"Lebih ke masalah fungsi, mereka merasa tanggung beli MPV jadi lari ke SUV dengan dimensi besar tapi tahun tua untuk mengejar harga," kata Teddy.
Kondisi ini juga diutarakan Herjanto Kosasih, Marketing Pemasaran Senior WTC Mangga Dua. Namun bedanya, ia melihat pasar SUV diesel lebih menjanjikan dibandingkan SUV bermesin bensin.
"Orang lebih cari diesel seperti Fortuner atau Pajero, harga memang lebih mahal tapi operasional pemakaian bahan bakar diesel lebih irit," ujar Herjanto di waktu yang sama.
Menurut dia, dengan meningkatnya penjualan SUV diesel baik dari Toyota dan Mitsubishi pada tahun ini, kemungkinan besar pasar SUV disel akan makin berkembang hingga dua sampai tiga tahun mendatang.
"Kalau kita lihat Fortuner dan Pajero baru penjualan cukup tinggi saat ini, itu diesel semua. Kemungkinan akhir tahun depan sudah banyak bekasnya, jadi sampai 2017 nanti trennya tetap lanjut," ucap Herjanto.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR