Jakarta, Otomania – Iklim dunia usaha otomotif di Indonesia dirasakan terus berkembang dan menghadapi beragam tantangan di kemudian hari. Guna semakin solid menghadapi pasar di masa depan, para pengusaha aksesori mobil mengumumkan kehadiran Perkumpulan Pengusaha Aksesoris Mobil Indonesa atau yang disingkat PAHAMI.
Bertempat di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, peresmian PAHAMI diharapkan dapat menjadi tempat berkomunikasi antar pengusaha aksesori mobil di Indonesia.
“Sejak memiliki ide untuk membuat wadah bagi para pengusaha aksesori mobil ini kami mendapati beragam tantangan. Namun dengan kegigihan, pada tanggal 9 Maret 2016 perkumpulan ini diakui secara resmi oleh pemerintah dengan mendapatkan akte pendirian. Harapannya, PAHAMI dapat menjadi tempat untuk memajukan industri otomotif bersama-sama,” ucap Rusli Nauli Lie, Ketua PAHAMI dalam sambutannya, Kamis (24/11/2016).
Sebagai perkumpulan, PAHAMI juga menawarkan keuntungan bagi para pengusaha yang menjadi anggotanya. Keuntungan tersebut antara lain informasi terkini seputar kebijakan pemerintah mengenai aksesori kendaraan, perlindungan hukum, serta kesempatan untuk mengikuti beragam agenda kegiatan seperti pameran yang diselenggarakan oleh PAHAMI.
“Selain itu melalui wadah ini anggotanya dapat menjaga kualitas layanan dan produk yang ditawarkan pada konsumen. Juga mendapat informasi rating layanan soal toko atau diler yang mungkin bermasalah, agar dapat segera memproteksi konsumennya untuk menghindari kekecewaan terhadap produk mereka,” ungkap Irwan Kusuma, Sekretaris Jenderal PAHAMI di waktu yang sama.
Saat ini anggota PAHAMI sudah terkumpul sekitar 100 perusahaan dari berbagai merek aksesori mobil seperti pelek, sistem audio, kaca film, jok, dan lainnya. Tidak termasuk di dalamnya suku cadang.
Ke depannya, PAHAMI dapat menjadi partner bagi pemerintah untuk dapat merumuskan regulasi seputar aksesori mobil. Selain itu, perkumpulan ini dapat menjadi wadah bagi seluruh pengusaha aksesori mobil aktif di kota-kota lain selain Jabodetabek.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR