Jakarta, Otomania - PT Honda Prospect Motor (HPM) saat ini tidak lagi mengekspor kendaraaan secara utuh (completely built up/CBU). Salah satu penyebabnya dikarenakan kebijakan dari pihak prinsipal di Jepang untuk lebih konsentrasi ke produk lokal.
Marketing and Aftersales Service Director HPM Jonfis Fandy menjelaskan, pada dasarnya setiap negara yang menjadi basis Honda di Asia, seperti Indonesia, Thailand, dan India memiliki rencana produksi hingga 300.000 unit per tahun.
"Masing-masing harus memberi makan 300.000 unit. Jadi konsentrasi kami lebih ke kebutuhan lokal, maka itu diberikan produk lokal," ucap Jonfis kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Menurutnya, meski secara keseluruhan Honda di Indonesia sudah tidak lagi mengekspor kendaran CBU tapi untuk urusan komponen masih berjalan. Mulai dari mesin, transmisi, sampai beberapa komponen lainnya.
Penetrasi diproduk lokal sudah mulai berjalan sejak 2014. Hal ini ditandai dengan tiga produk barunya yang diluncurkan secara berurutan, yakni Mobilio, HR-V dan BR-V.
Bahkan sebagai bukti nyata, HPM juga menghentikan laju penjualan Honda Freed yang notabennya sebagai produk ekspor CBU. "Kita sudah tidak lagi produksi Freed lokal sejak Juni. Selain karena konsentrasi, fokus pada minat konsumen juga sudah mulai bergeser ke model Honda lainnya," kata Jonfis.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR