Jakarta, Otomania- Berniat untuk memiliki supermoto idaman, Eko Bambang sengaja mencari motor yang bisa dimodifikasi ke gaya yang diinginkan. Pencarian jatuh pada Honda CRF 250 L tahun 2012 yang dimiliki oleh sesama penggemar motor offroad.
“Saya dapat dari penggemar motor offroad. Pilihan jatuh ke CRF karena mudah untuk dimodif ke supermoto tanpa perlu banyak ubahan,” ucap Eko kepada Otomania, Jumat (2/10/2016).
Eko menyukai gaya supermoto karena bentuknya yang gagah dan bisa digunakan harian. Modifikasi pertama yang ia lakukan adalah mengubah ban dari model khusus tanah (pacul) menjadi ban aspal demi keamanan dan kenyamanan.
Pelek TK model jari-jari ukuran 17 inci dipasangkan pada motor tersebut. Ban Battlax dengan lebar 3 inci dipasangkan di depan, dan 4,25 inci di belakang. Sebelumnya CRF menggunakan ukuran pelek 18 inci di depan dan 21 inci di belakang.
Supaya lebih gahar, Eko mencari knalpot dan pilihan jatuh pada knalpot FMF 4.1 Titanium yang ditebus Rp 12 juta. Meski knalpot ini model plug and play, Eko harus melakukan beberapa perubahan.
“Ini sebenarnya punya CRF 250 R. Ada lekukan dari leher hingga ke tengah knalpot yang berbeda, jadi harus disesuaikan. Tidak sulit,” ucap Eko.
Di bagian mesin Eko menambahkan piggy bag merek Power Commander V untuk meningkatkan performa mesin. Pada bagian gir rantai belakang dipilih merek ROZ.
Sisi penampilan, Eko terilhami oleh CRF 450. Oleh sebab itu ia menyerahkannya pada bengkel SBS Stiker, Kemanggisan untuk membuat pola dan warna yang sesuai.
Pengerjaan motornya yang ketiga ini dilakukan di bengkel 170 Racing di bilangan Palmerah. Eko berkonsultasi langsung dengan sang pemilik bengkel, Haney, agar motornya tampil lebih sempurna.
“Pengerjaannya cukup cepat, hanya satu bulan. Total biaya yang dihabiskan dengan harga motor sekitar Rp 85 juta. Setelah ini ubahan mungkin diberikan pada warna rangka dan selang rem, tapi untuk saat ini saya sudah puas,” ucap Eko.
Editor | : | Aris F Harvenda |
KOMENTAR