Jakarta, Otomania - Indonesian Kustom Kulture Festival (Kustomfest) kembali diselenggarakan di area Jogja Expo Center Hall, Yogyakarta pada 8-9 Oktober 2016. Tahun kelima gelaran Kustomfest ini akan mengangkat tema Reborn Legend, yang juga menjadi reuni para legenda memajukan dunia kustom Indonesia.
“Tema ini memuat pesan kepada khalayak luas bahwa untuk mendapat pengakuan atas diri dan karyanya seseorang harus terus berproses sehingga melahirkan karya baru secara konsisten,” ujar Lulut Wahyudi, Director Kustomfest dalam siaran resminya, Rabu (28/9/2016).
Akan banyak kejutan dalam acara Kustomfest 2016. Bahkan apresiasi kepada para legenda yang telah berkontribusi memajukan otomotif nasional dengan kemampuannya masing-masing dalam konteks karya dan jerih payahnya.
Kustomfest dikenal sebagai rumah bagi pegiat kustom kulture, sebuah budaya baru yang lahir dari pemikiran dan gagasan dengan menggabungkan sebuah art dengan teknik mesin. Berbagai pemikiran dan karya art of engineering dihadirkan sedemikan rupa dari tangan-tangan terbaik “seniman” motor dan mobil dari berbagai daerah di Indonesia.
Bermacam konten akan dihadirkan selama dua hari penyelenggaraan Kustomfest. Mulai dari Suryanation Cafe Racer Day dan The Battle of Dream yang digelar oleh PT Astra Honda Motor (AHM).
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Kustomfest juga akan mendatangkan pelaku kustom internasional dan juga media-media internasional.
Untuk tahun ini akan hadir Yaniv Evan dari Powerplant Motorcycles, Kaichiroh Kurosu – Cherry’s Company, Yuichi Yoshizawa – Custom Works Zon, Shige Suganuma – Mooneyes Inc, Hiro “Wildman” Ishii, The Nash, Boo Pinstriping, Makoto, Jet Wrench, Rick Charnoski, Burnout Magazine, Fuel Magazine, Tank Moto, Wild Magazine, Pipeburn, Chopper Journal, Speedhunters.
Sebagai puncak acara akan diadakan lucky draw bagi pengunjung yang beruntung yang sudah membeli tiket masuk seharga Rp 50.000,- berupa satu buah motor kustom racikan Retro Classic Cycles.
“Lucky draw kami berikan sebagai bentuk apresiasi bagi para pengunjung yang berdatangan dari Yogyakarta dan berbagai kota di Indonesia. Karena mereka antusias untuk menyaksikan karya dari para builder dan pelaku kustom lainnya,” kata Lulut.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR