Jakarta, Otomania – Rasa takut yang sedang melanda para pemudik dengan mobil pribadi adalah mogok karena kehabisan bahan bakar minyak (BBM). Sebab, dalam kondisi macet, terutama stop and go, konsumsi bensin pada kendaraan lebih banyak ketimbang jalanan lancar.
General Manager Technical Service PT TAM Dadi Hendriadi, mengungkapkan, sebaiknya memang selalu mengisi BBM ketika ada kesempatan melewati Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) meski cadangan bensin masih banyak. Usahakan selalu isi penuh, agar bisa lebih aman selama di perjalanan.
“Namun kalau khawatir BBM tetap tidak cukup, maka saat macet matikan mesin. Tetapi, yang perlu diperhatian kalau stop and go, dan menyala atau matikan mesin, adalah kondisi aki,” ujar Dadi kepada Otomania, Selasa (5/7/2016).
Menurut Dadi, jika seperti itu, maka sebaiknya dilakukan secara berkala. Contoh, setelah 10 kali menyala dan mematikan mesin, selanjutnya biarkan mobil menyala paling tidak setengah jam. Fungsinya untuk mengisi aki, agar tidak cepat soak.
“Tetapi itu kalau kondisi aki bagus, kalau sudah jelek, itu yang khawatir, bisa-bisa ketika mau menyalakan mesin malah tidak kuat. Jadi sebelum berangkat usahakan cek kondisi aki,” kata Dadi.
Pemborosan BBM ketika macet, kata Dadi, karena digunakan untuk memutarkan mesin tanpa mobil berjalan. “Kalau macet sama sekali konsumsi BBM akan nol kpl. Jadi bukan kalau macet BBM yang dikeluarkan banyak, tetapi yang terbakar tidak dipakai untuk bergerak,” ucap Dadi.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR