Pekalongan, Otomania – Salah satu persiapan saat melakukan mudik adalah pemeriksaan kondisi kendaraan, Ini wajib dilakukan terutama saat menghadapi kemacetan dan kondisi jalur yang beragam.
Salah satu persiapan yang dilakukan adalah pemeriksaan tekanan udara pada ban. Pastikan tekanan udara sesuai dengan standar ukuran pabrikan kendaraan.
Pertanyaan yang kerap keluar dari pemilik kendaraan adalah antara nitrogen dengan udara biasa sebaiknya mana digunakan dan bagaimana bila tercampur?
Aries Abdullah, Businees Support Manager PT Gajah Tunggal Tbk angkat bicara soal ini. Menurutnya baik nitrogen maupun udara biasa sebenarnya sama fungsinya yakni untuk mengisi ban. Asalkan ban dalam tekanan yang sesuai anjuran pabrikan, ban akan terhindar dari masalah.
“Nitrogen atau udara biasa sama saja. Tidak ada beda. Yang penting itu apakah ban diisi sesuai tekanan yang dianjurkan, bukan diisi pakai apa lalu kondisinya bagaimana. Pemuaian nitrogen memang rendah, kelebihannya itu namun jika tekanannya kurang, sama saja,” ucap Aries kepada Otomania beberapa waktu lalu.
Pengisian nitrogen maupun udara biasa juga tidak menimbulkan masalah besar. Jika pemilik kendaraan awalnya mengisi nitrogen saat sebelum berangkat mudik dan mendapati ban kekurangan tekanan maka bisa saja mengisi menggunakan udara biasa di tempat pengisian ban yang didapat di jalur mudik.
“Sebaiknya tidak perlu ditakut-takuti mengenai nitrogen campur udara biasa bagaimana. Udara biasa itu sebagian besar juga mengandung nitrogen sehingga kalau tercampur tidak ada masalah,” tambah Aries.
Paling penting selalu pastikan ukuran tekanan ban dalam kondisi sesuai standar pabrikan. Jika membawa barang berlebih atau beban yang banyak, tambahkan sedikit tekanan ban dari ukuran yang dianjurkan.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR