Jakarta, Otomania - Filter bahan bakar atau akrab disebut filter solar menjadi salah satu komponen penting pada mobil diesel. Perannya berfungsi untuk menyaring kotoran dari bahan bakar yang kurang berkualitas.
Pada generasi mesin diesel baru, yang sudah mengusung teknologi common-rail, filter bensin memiliki masa pakai yang cenderung lebih cepat dibandingkan filter diesel lawas. Peyebabnya adalah karena tingkat kerapatan filter yang jauh lebih ketat dibandingkan versi lama.
"Rata-rata mesin diesel saat ini filter solarnya memiliki kerapatan dua mikron. Ini jauh lebih rapat dibandingkan versi lawas yang hanya lima mikron. Dengan ukuran yang lebih ketat otomatis daya saring jauh lebih banyak, apalagi kalau pemilik kendaraan suka mengisi Solar yang kandungan sulfurnya tinggi," papar Logistic and Production General Manager PT Kia Mobil Indonesia (KMI) Arifani Perbowo, saat dihubungi Otomania, Selasa (21/6/2016).
Perlu diketahui, mesin diesel common-rail memiliki sistem pembakran yang jauh lebih baik dibandingkan diesel konensional. Pengabutan bahan bakar yang lebih sempurna ini wajib ditunjang dengan solar berkualitas agar nosel mampu menyemburkan dengan tekanan tinggi ke ruang bakar.
Terkait dengan sistem pembakaran, mobil diesel juga memiliki filter udara untuk membantu proses pembakaran agar lebih sempurna. Sama halnya dengan filter bahan bakar, saringan udara ini juga butuh perhatian lebih dari pemilik kendaraan.
"Untuk filter udara yang dianjurkan itu diganti tiap 10.000 km, tapi hal ini bisa lebih cepat tergantung kondisi lingkungan mobil. Kalau mobil sering dipakai di jalur berdebu, otomatis akan cepat kotor, belum sampai jarak yang ditentukan sudah wajib ganti," kata Arifani.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR