Jakarta, Otomania – Lupakan posisi berkendara, fitur, dan model. Kini saatnya membandingkan soal performa mesin yang menjadi jantung sepeda motor ini. Keduanya sama-sama mengusung kapasitas 150 cc, namun ada beberapa poin pembeda.
Honda mengandalkan konstruksi cam DOHC dengan rocker arm. Sementara Yamaha masih menjunjung ringannya SOHC kendati sama-sama punya empat katup. Semua sudah mengusung sistem injeksi bahan bakar, sedangkan ukuran diameter dan langkahnya berbeda.
CBR150R menggunakan bore (diameter) x stroke (langkah) 57,3 x 57,8 mm, sedang R15 menggunakan ukuran 57 x 58,7 mm. Rasio kompresi beda cukup banyak, Honda mencapai 11,3:1 sedang Yamaha hanya 10,4:1.
Lalu tengok klaim tenaga dan torsinya. Pada Honda CBR150R, tenaga maksimal diklaim mencapai 16,9 tk @9.000 rpm, dengan torsi puncak 13,7 Nm @7.000 rpm. Sementara itu, andalan Yamaha diklaim punya tenaga maksimal 16,59 tk @8.500 rpm dan torsi maksimal 14,5 Nm @7.500 rpm.
Di atas kertas, keduanya akan saling beradu alias ada plus dan minusnya masing-masing. Keduanya akan galak di putaran bawah, terutama Yamaha R15. Sementara untuk tenaganya hampir seimbang, hanya Honda siap meraihnya lebih cepat.
Saat digeber, akselerasi CBR150R terasa spontan dengan nafas lebih panjang. Rasio gigi dekat, sehingga efeknya sangat baik untuk berakselerasi. Sementara R15 lebih bertenaga di putaran menengah ke atas. Saat digeber tak terlalu spontan, tapi ketika RPM sudah ada di 7.000, motor mulai ”ngacir”.
Tidak ada pengetesan top speed, karena trek yang terbatas. Namun dari gambaran di atas sudah menunjukkan sekilas bagaimana performa keduanya yang cukup relevan untuk pemakaian sehari-hari.
Oh iya, MID CBR150R juga menunjukkan angka konsumsi bahan bakar rata-rata saat dipakai melesat harian, yakni mencapai 41,9 kpl. Sayang, tidak ada fitur penunjuk konsumsi bahan bakar di R15.
| Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR