Jakarta, Otomania – Banyak konsumen kurang menyadari bahwa bengkel resmi atau yang biasa disingkat ”Beres” tidak sepenuhnya beres. Memang tidak bisa disamaratakan bahwa bengkel resmi selalu tidak beres, tetapi sebagai konsumen, kita harus selalu waspada terhadap oknum nakal yang mencuri kesempatan.
Otomania sudah menjabarkan pengakuan salah satu mantan mekanik bengkel resmi sebuah merek yang membongkar rahasia dapur para mekanik bengkel resmi mencari keuntungan. Kurangnya pengawasan dan adanya kesempatan membuat mereka bebas melakukan berbagai hal.
Banyak modus yang dilakukan untuk mencari untung. Semua memanfaatkan fasilitas dalam bengkel itu sendiri. Berikut beberapa modus yang kerap dilakukan mekanik bengkel resmi untuk mencari untung, berdasarkan penjelasan sumber Otomania:
1. Busi. Ini komponen paling gampang dikantongi. Mekanik sudah meminta busi baru ke bagian suku cadang, tetapi yang dipasang cuma beberapa buah. Sisanya dikantongi.
”Misalnya, mobil ada 4 busi, dipasang cuma 2, atau kalau dirasa masih bagus, tidak dipasang semua. Kalau konsumen mau tahu busi bekasnya, dia (mekanik) sudah punya banyak busi bekas yang ditunjukkan, seolah-olah itu bekas milik konsumen,” ungkap sumber.
2. Pelumas. Banyak mobil yang tak membutuhkan pelumas full 4 liter. Konsumen pada umumnya membeli pelumas 4 liter, tetapi yang dituang cuma 3 liter. Satu liternya ”dikorupsi” dan diganti pelumas bekas yang tak sampai 1 liter.
”Saya sering ditawari pelumas baru. Mereka menjualnya dengan harga yang sangat murah kepada saya. Mereka biasanya punya loker, disimpan dulu di sana, atau pintar-pintar mereka saja,” kata sumber yang kini membuka bengkel sendiri itu.
3. Ganti komponen berat. Ini dia yang banyak untungnya. Misalnya ingin servis AC, ternyata tanpa sepengetahuan konsumen, kompresor yang setengah rusak diganti, atau komponen lain yang harganya cukup mahal. Masih berfungsi, tetapi usianya tinggal menghitung hari.
”Misalnya, kompresor AC habis servis malah bunyi kasar. Nanti kalau bapak mengklaim, dia sudah pasti bilang kalau kompresor memang wajib diganti. Padahal, dia sudah mengganti dengan komponen bekas pakai. Punya konsumen dijual di luar,” ujar sumber.
Ada lagi? Silakan di-share di kolom komentar!
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR