Jakarta, Otomania - Perkembangan industri otomotif nasional kian dinamis. Pergerakan pasar otomotif Indonesia khususnya roda empat tidak hanya didominasi oleh satu segmen saja. Mobil multiguna bawah (low MPV) kini tidak bisa lagi nyaman, dan mulai terusik dengan hadirnya segmen mobil murah ramah lingkungan (LCGC) atau segmen SUV.
Meski demikian, low MPV masih menjadi pemain utama dan belum sepenuhnya kehilangan daya tarik. Berdasarkan data Gaikindo, angka angka penjualan ritel low MPV pada di dua bulan pertama 2016 mencapai 44.063 unit. Segmen ini berkontribusi sebesar 33,60 persen dari penjualan mobil penumpang.
Data ini menunjukkan bahwa konsumen otomotif nasional tetap menilai kendaraan MPV bawah. Umumnya konsumen menilai mobil sejuta umat ini punya keunggulan dalam memenuhi kebutuhan mobilitas mereka.
Pemain utama di segmen ini adalah Toyota Astra Motor dan Daihatsu Astra Motor. Keduanya dengan duo Avanza dan Xenia, telah melakukan peningkatan disain, kinerja mesin, kenyamanan dan keamanan kendaraan.
Dijelaskan oleh Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Henry Tanoto peningkatan konsep desain, kinerja mesin, interior dan keamanan sangat berpengaruh pada pilihan konsumen.
“Peningkatan berbagai aspek pada dua MPV terbaru Toyota, Grand New Avanza-Grand New Veloz dan All New Innova yang hadir dalam semangat Let’s Go Beyond berhasil mendapat respon positif sehingga pangsa pasar kami terus meningkat dan tidak tergoyahkan,” kata Henry Tanoto, belum lama ini.
Sejak model terbaru low MPV Toyota dihadirkan yaitu, Grand New Avanza dan Grand New Veloz serta medium MPV All New Kijang Innova diluncurkan, kinerja penjualannya menununjukkan tren yang positif.
Dalam dua bulan pertama tahun ini, penjualan ritel Avanza-Veloz sudah mencapai 21.479 unit atau naik 18,7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2015 yakni sebesar 18.097 unit. Ini membuat pangsa pasar Avanza-Veloz meningkat menjadi 48,7 persen dari sebelumnya hanya 39,9 persen.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR