Jakarta, Otomania - Kehadiran para gadis tenaga penjual tidak hanya ada di dalam arena indoor pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 saja, namun juga di luar ruangan. Cuaca panas dan debu yang biasa jadi musuh utama kecantikan mereka, harus dihadapi selama gelaran pameran ini.
Salah satunya Ita, gadis yang berada di booth penjualan rokok. Menurutnya penempatan di arena outdoor cukup membuatnya kewalahan karena cuaca, meski selama pameran kemudahan mendapatkan pembeli karena biasanya ia pergi dari satu tempat ke tempat lain.
“Biasanya di jalan kita yang menghampiri pembeli, sekarang cukup berdiri di satu tempat, kita menawarkan produk. Di luar ruangan memang panas sekali, badan saya sudah sampai gosong di beberapa bagian,” ujar Ita.
Hal berbeda diungkapkan Ve. Menurutnya dalam acara pameran seperti IIMS 2016 ini ia kesulitan untuk beristirahat karena diharuskan berdiri selama waktu kerja. Jika bukan di pameran ia dapat memanfaatkan waktu pindah lokasi dengan beristirahat.
“Kalau di pameran seperti dijemur selama 8 jam waktu kerja. Kadang tidak kuat. Biasanya di luar bisa istirahat, sekarang terasa lebih capek,” ujar Ve.
Ve sudah menjadi tenaga penjual rokok selama 4 tahun. Sebelumnya dia bekerja di bank swasta. Ve berpindah kerja karena suka dengan waktu kerja yang lebih fleksibel dan mendapatkan upah yang lebih besar Ve dan Ita beserta tenaga penjual lain, diupah per hari selama ajang IIMS 2016 ini. Upahnya diakui berkali lipat dibanding standar UMR.
“Kerja di bank menang nama saja. Kalau uang lebih besar dari sini, berkali lipat dari UMR selama penyelenggaraan pameran IIMS, cukup menguntungkan,” ujar Ve.
Soal target, kurang lebih setiap harinya harus ada 50 orang pembeli, tidak menghitung berapa banyak produk yang mereka jual. Dalam kondisi cuaca panas dan debu, mereka harus tetap tampil menarik dan senyum terpasang di wajah mereka.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR