Jakarta, Otomania - Toyota Etios Valco menjadi salah satu entry level Toyota yang bermain di kelas mobil kota. Bermodalkan mesin 1.200 cc dan transmisi manual lima percepatan, Etios pun menawarkan kelebihan untuk penggunanya dalam hal efesiensi bahan bakar.
Otomania berkesempatan menguji konsumsi bahan bakar Etios. Mobil ini tidak memiliki multi information display (MID) yang mencatat konsumsi bahan bakar, pengetesan pun dilakukan dengan metode full to full.
Perhitungannya, kilometer jarak yang ditempuh dibagi dengan banyak bahan bakar yang digunakan. Ketika akan melakukan perjalanan, bensin diisi penuh, catat angka km terakhir atau kosongkan kilometer (reset), gunakan kendaraan seperti biasa sampai jarak tertentu. Kemudian, isi kembali tangki sampai penuh, lalu catat kilometer terakhir saat mengisi, termasuk seberapa banyak pengisian bensin dilakukan.
Untuk pengentesan Etios, Otomania lakukan dengan metode jalan bervariasi. Mulai dari jalan biasa, tol dalam kota, sampai tol luar kota menuju Cibinong.
Setelah mengisi bensin penuh dengan menggunakan Pertamax odometer jarak tempuh trip A di kosongkan. Tahap awal perjalanan dimulai dari kawasan Kemayoran dengan posisi satu orang pengendara dengan target jarak tempuh 100 km. Pengujian pun berjalan normal, tanpa ada trik seperti mematikan pendingin udara dan berjalan lebih pelan.
Masuk ke tol Tanjung Priuk di sore hari, kondisi sudah mulai macet yang membuat Etios harus berjalan merayap hingga keluar Tol Jatinegara dengan rata-rata kecepatan 40 kpj. Saat keluar di jalur biasa, Etios kembali dihadapi dengan posisi stop n go karena ramainya volume kendaraan di jam pulang kerja.
Pengetesan berlangsung di hari kedua dengan tujuan Cibinong. Beda dengan hari sebelumnya, kali ini isi mobil bertambah menjadi dua orang dewasa. Saat masuk tol Jagorawi arah Bogor, kondisi jalan lumayan padat akibat antrian di pintu Tol Cibubur, namun setelahnya jalan lumayan lapang yang memancing pola berkendara sedikit lebih agresif sekaligus merasakan sensasi tenaga.
Pada kecepatan tinggi, Otomania berhasil mengeber Etios hingga mendekati 120 kpj, dan selebihnya diteruskan lebih santai dengan posisi konstan di kecepatan 60 sampai 80 kpj. Perjalanan pulang menuju Jakarta, lagi-lagi harus bertahan pada kecepatan 50 sampai 60 kpj karena jarak pandang yang minim ketika ruas tol diguyur hujan lebat.
Meski sudah dihadapi beragam kondisi jalan, namun odometer bensin saat jarak tempuh di angka 92 km masih dalam kondisi full selama dua hari pemakaian. Bahkan, dikarenakan ramainya rest area di tol, Otomania terpaksa meneruskan perjalan hingga akhirnya mencapai jarak 118,2 km di kawasan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur.
Setelah mengisi tangki kembali ke kondisi semula dengan bahan bakar yang mencapai bibir tangki, penghitungan bahan bakar dilakukan.
Total jumlah Pertamax yang masuk untuk mencapai posisi awal sekitar 8,014 liter, artinya selama dua hari pemakaian dengan jarak 118,2 km atau, dengan kondisi jalan, penumpang, dan kecepatan bervariasi, Etios menghabiskan bensin tidak lebih dari 9 liter.
Dari angka ini tinggal dihitung untuk mendapatkan angka rata-rata bahan bakarnya. Setelah dikurangi jarak tempuh dengan jarak awal dan dibagi dengan konsumsi bahan bakar, total angkanya 14,7 kpl, atau 1 liter Pertamax untuk 14,7 km dengan Etios.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR