Jakarta, Otomania - Segmen mobil multiguna (MPV) masih menjadi primadona di Indonesia. Kecenderungan kosumen di Tanah Air membutuhkan kendaraan yang multifungsi, dengan kapastias tujuh penumpang.
Data Gaikindo menunjukkan segmen MPV masih merupakan pasar terbesar. Dalam kurun dua bulan awal 2016, penjualan retail segmen ini mencapai 61.445 unit. Ini bisa dimaklumi karena sebagai penguasa pasar otomotif nasional, jumlah pemain di segmen ini juga tidak sedikit.
Selain nama-nama besar yang sudah eksis seperti Toyota, Daihatsu dan Honda, serta Suzuki, Mazda, dan beberapa merek Eropa serta Amerika Serikat. Bahkan, industri otomotif China mulai mengintip di segmen ini.
Sebut saja SAIC Motor Corporation Ltd, Guangxi Motor Corporation, serta General Motor untuk meramaikan pasar otomotif nasional. Pemain baru asal negeri Tirai Bambu mulai 2017 menyatakan serius untuk memulai pengembangkan produk MPV dari Cina di Indonesia dengan nama Wuling.
Persaingan ketat membuat para produsen harus kreatif dalam mengembangkan produk. Demikian juga dengan model-model MPV yang akan beredar, bisa jadi bakal meninggalkan desain lama dan beralih dengan konsep baru. Pertumbuhan ekonomi dan gaya hidup dan menuntut sarana mobilitas yang makin canggih, terutama di kawasan kota-kota besar.
Kenyamanan mobil multiguna sangat mendukung mobilitas masyarakat urban. Desain MPV perkotaan yang menggunakan sistem transmisi otomatis, hingga penggunaan pintu geser (sliding door), akan menjadi pilihan kaum urban.
Selanjutnya, mobil serba guna yang harus punya fitur penunjang lain. Fitur keamanan pelengkap seperti Hill Start Assist (HSA), dan penyempurna sistem pengereman seperti ABS (Anti-lock Braking System) dan EBD (Electronic Brake Distribution).
Keseriusan produsen bisa menghadirkan MPV dengan fitur terlengkap yang didukung teknologi canggih dan modern untuk kenyamanan dan keselamatan, serta efisiensi dalam penggunaan bahan bakar, menjadi mendukung keberhasilan buat merebut pasar.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR