Jakarta, Otomania – Masih tentang Toyota Vios generasi pertama dan pesaing beratnya, Honda City generasi kedua (GD8-setelah City Type Z), di mana dua-duanya masih menghiasi banyak showroom mobil bekas. Setelah harga, paling sering ditanyakan konsumen adalah kelebihan dan kekurangan.
[Baca: Honda City Vs Toyota Vios Generasi Pertama]
Menurut Irfan, pedagang mobil bekas Mandiri Motor di Jl Pahlawan Revolusi, Jakarta Timur, (3/3/2016), dua-duanya punya kelebihan dan kekurangan. Sorotan untuk menganalisanya berdasarkan pengalaman saat menjual mobil bekas.
”Kalau model, keduanya sudah cukup buat naik kasta. Dari yang punya mobil sedan Rp 40-60 jutaan, lalu ingin naik kelas sedikit, Vios generasi pertama dan City bulat (generasi kedua) bisa jadi batu loncatan. Keduanya punya plus minus,” ucap Irfan.
Toyota Vios Gen 1
Menurut Irfan, model ini memiliki mesin yang sangat irit. Terbukti varian lain (Limo) digunakan sebagai taksi. Mesinnya responsif, irit, dan soal harga, Vios lebih murah dibandingkan City ”bulat”.
Seperti kebanyakan mobil Toyota, suku cadang berlimpah dan biaya perawatan cukup murah. Belum lagi pilihan komponen aftermarket yang sangat banyak.
Namun, kekurangannya terletak pada suspensi yang ringkih dan kurang nyaman. Buat yang belum familiar, panel indikator di tengah dashboard juga akan menjadi faktor penganggu. ”Interior juga minim fitur, standar saja. Fitur keamanan juga lebih lengkap City,” ucap Irfan.
Honda City Gen 2
Seperti mobil-mobil Honda lainnya, kesan mewah ada pada interior. Jok dan ruang lebih lega, disokong suara mesin yang halus dan kabin yang kedap. Mobil ini juga dikenal nyaman untuk urusan suspensi, stabil pada kecepatan tinggi. Menariknya, terdapat semacam paddle shift untuk memindahkan transmisi CVT 7-percepatan pada setir.
Tentu model ini juga punya kekurangan. Berdasarkan pengalaman Irfan, City generasi kedua ini kerap bermasalah pada transmisi matik. Lebih disarankan untuk memilih transmisi manual. Suspensi sering bermasalah atau ”cepat termakan”. Bahkan yang lebih parah, sering ditemukan kasus ”overheat” untuk mobil yang perawatannya kurang baik.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR