Jakarta, Otomania - Model mobil sedan masih identik dengan kemewahan di Indonesia. Entah karena kesan lebih berkelas, kenyamanan optimal, atau beban pajak lebih mahal yang harus ditanggung konsumennya.
Faktanya, jumlah konsumen pemilik sedan jumlahnya semakin kecil terhadap total penjualan mobil baru. Lantas, bagaimana kondisinya di segmen mobil tangan kedua alias bekas?
Tak jauh berbeda, pasar mobil bekas (mobkas) sedan juga kecil porsinya. Namun, bukan berarti tidak ounya loyalis. Buktinya, ada saja konsumen yang memburu sedan-sedan bekas untuk dimiliki.
Teddy, pemilik diler mobkas Teddy Jaya Motor di MGK Kemayoran, Jakarta Pusat, mengatakan, meski masih didominasi mobkas bergenre MPV dan SUV, tapi sedan memiliki porsi tersendiri. Kendaraan ini, ternyata yang masih dibutuhkan sebagaian orang.
"Bila dibandingkan memang jauh antara sedan dengan mobil SUV atau MPV masalah peminatnya, tapi tetap ada pasarnya meski kecil. Kencendrungan orang yang akhirnya beli sedan bekas lebih karena bosan pakai MPV dan SUV," kata Teddy saat dihubungi Otomania, Rabu (23/12/2015).
Menurutnya, karkateristik pembeli sedan saat ini lebih ke arah yang lebih modern tapi tetap dengan harga terjangkau. Selain itu pencari sedan juga lebih mengutamakan dimensi yang lapang, tapi meski demikian bukan berarti sedan-sedan tahun muda yang diincar.
"Kebanyakan cari pasti lima tahun ke belakang, mulai 2008 sampai 2010-an. Untuk model beda-beda selera, kalau menyangkut mana yang paling disukai itu relatif cara pandangan konsumen, saya benar-benar buta juga," ucapnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR