Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

“Red Borneo” Berlayar dari Kalimantan Invasi Jakarta

Ghulam Muhammad Nayazri - Minggu, 1 November 2015 | 09:05 WIB

Jakarta, Otomania –
Banyak ragam modifikasi kendaraaan roda empat, namun disesuaikan dengan selera pemilik kendaraan. Tidak jarang juga yang rela mengeluarkan uang ratusan juta, setidaknya untuk kepuasan pribadi. Kepuasan tersebut juga tidak cukup hanya mendapat perhatian di jalan, tapi juga memenangkan kontes.

Salah satu dari pecinta modifikasi tersebut yatu Tanting, asal Samarinda, Kalimantan Timur. Dijumpai Otomania pada Jakarta Auto Show (JAS) Modified Contest, Tanting rela memboyong mobil modifikasinya untuk dibawa ke Jakarta. Red Borneo adalah sebutan untuk mobil kesayangannya.

"Kami menyebut mobil ini Red Borneo, karena memang dominasi mobil ini warna merah, terutama di bagian interior. Selain itu karena kami dari Kalimantan, jelas kita namakan Borneo,” ujar Tanting, Sabtu (31/10/2015).

Menceritakan tentang modifikasinya, Tanting mengatakan, untuk bagian eksterior, dirinya menuangkan kreasi stiker dengan desain bergambar Superhero Ironman. Desain stiker cukup rumit, namun bisa diselesaikan hanya kurang dari setengah hari. Tanting mempercayakan bengkel Dice Sticker untuk ubahan ini.

Mobil milik Tanting yang digunakan yaitu Daihatsu Sirion lansiran 2011. Selain stiker, ada juga penambahan body kit, membuat tampilan berbeda dari aslinya. Terlihat bahwa mobil ini sangat ceper, bahkan akan tidak mungkin untuk diajak jalan. Namun ternyata kaki-kaki ini mengadopsi suspensi udara untuk mengawal kaki-kaki, jadi bisa ditinggikan tubuh kendaraan, untuk bisa diajak jalan.

“Secara fungsional masih bisa digunakan, suspensi bisa ditinggikan. Bahkan ban serep juga tidak dihilangkan. Keunikan dari mobil ini, yaitu bentuk akrilik pada box audio yang bisa dibilang hanya satu, dan satu-satunya di Indonesia. Karena kebanyakan akrilik hanya flat saja, tapi kita bisa mengubahya menjadi menarik,” ujar Tanting.

Kemudian di bagian interior, segala pernak pernik dibubuhkan. Bangku baris kedua tidak bisa diisi penumpang karena sudah menjadi sarang Audio. Tanting mengatakan, semua ubahan ini dilakukan di Samarinda, kecuali untuk stikernya, yang dilakukan di Jakarta.

“Jika di total, biaya yang harus keluar untuk ubahan ini sampai pada angka Rp 200 juta. Jika boleh bercerita, salah satu yang paling berkesan dari mobil ini, bukan modifikasinya. Namun perjalannya, yang akhirnya bisa sampai ke Jakarta, melalui laut Jawa menggunjakan kapal laut,” ujar Tanting.

Editor : Azwar Ferdian

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa