Jakarta, Otomania – Merebaknya kabar kemunculan All-New Toyota Kijang Innova sudah sangat santer terendus, bahkan sudah kasat mata terlihat. Meski memang hanya dari gambaran brosur yang beredar. Seperti yang pernah ditulis dalam laman KompasOtomotif, model baru Innova ini terdapat sembilan varian.
Lebih dari itu, model teranyar Kijang Innova ini akan mengadopsi mesin baru, bagi yang berbahan bakar bensin (VVT-i) maupun solar (diesel). Nantinya mesin 2.0L berteknologi dual VVT-i akan menggantikan 2.0L VVT-i yang saat ini beredar, sementara diesel 2.4L akan menggantikan versi 2.5L. Penasaran dengan isi mesin tersebut, salah satu sumber dari teknisi diler Toyota di Ibu Kota.
“Untuk yang bahan bakar bensin, konsepnya masih sama, serupa dengan perubahan mesin Avanza, dari VVT-i menjadi dual VVT-i. Sistem Dual VVT-i melakukan penyesuaian waktu pada camshaft intake dan exhaust. Kalau sebelumnya (VVT-i) hanya intake saja,” ujar sumber yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Otomania, Rabu (28/10/2015).
Nantinya dengan mesin dual VVT-i ini, mobil diklaim akan lebih irit dari yang sebelumnya, karena mengadopsi mesin dengan teknologi baru. Kemudian mesin mobil semakin pintar, karena intake dan exhaust bisa menyesuaikan diri sesuai dengan kondisi.
Diesel
Cukup menarik adalah perubahan pada mesin diesel, meski kubikasi turun dari 2.500 cc menjadi 2.400 cc, tenaga yang dihasilan tidak hilang, malah bertambah. Ini seperti yang dijelaskan oleh salah satu teknisi Toyota di Jakarta. Nantinya, Innova akan menggunakan mesin diesel generasi baru, seperti yang sudah disematkan pada Fortuner dan Hilux.
“Penambahan teknologi baru tersebut yaitu adanya VNT (Variable Nozzle Turbo) yang bisa memaksimalkan kerja piranti turbo pada kendaraan. Kemudian adanya intercooler, berfungsi untuk mendinginkan udara yang masuk ke ruang bakar, sehingga ledakan di ruang bakar menjadi lebih besar,” ujar sumber.
Sumber menambahkan, dengan dukungan dua teknologi canggih tersebut, performa mesin akan terdongkrak. Meskipun kubikasi lebih kecil dibanding mesin diesel sebelumnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR