Jakarta, Otomania – Kekhawatiran pastinya akan muncul ketika akan berbelanja audio bekas. Apalagi harganya mencapai angka jutaan rupiah. Sebab, tidak dimungkiri lagi anggapan masyarakat mengenai barang bekas banyak yang negatif, entah pedagang yang sering kali berdusta mengenai kondisi barang, harga yang tidak sesuai (terlalu tinggi), bahkan sampai tanpa jaminan garansi. Bisa-bisa pedagang yang menjual produk kabur ketika dikomplain pelanggannya.
Maka dari itu, sangat perlu untuk mempersiapkan matang-matang ketika akan memburu audio bekas. Demi bisa mencapatkan produk berkualitas dengan harga terbatas, wajib mengetahui trik jitu bagaimana berburu audio bekas. Salah satunya seperti lokasi yang bisa disambangi, yaitu bursa audio bekas di Pasar Taman Puring (Tampur), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Memang realitanya ada oknum-oknum pedagang yang nakal, mereka hanya memikirkan uang. Padahal, jika misalnya di lokasi ini ada dua yang nakal dari 50 pedagang yang ada, akan membuat semua terkena imbasnya. Masyarakat jadi enggan untuk datang lagi. Jadi saya pribadi menghindari berbuat negatif tersebut kepada konsumen,” ujar Yudi, pemilik Toko Yoga Car Audio, kepada Otomania, Senin (12/10/2015).
Yudi mencoba berbagi tips kepada para pencinta audio atau pemilik kendaraan yang akan meng-upgrade audio mobilnya lebih baik dengan barang bekas. Pertama, sebelum pergi, lakukan browsing terlebih dahulu merek audio yang akan dibeli. Kemudian catat spesifikasi dan simpan fotonya. “Nanti setelah sampai bisa disesuaikan gambar dari internet dengan yang akan dibeli di pasar bekas,” ujar Yudi.
Kedua, lakukan survei kecil-kecilan tentang harga komponen-komponen audio pada saat pertama kali keluar (baru), dan bandingkan dengan harga yang ada di pasar audio bekas. “Dengan ini, masyarakat tidak akan tertipu dengan harganya, dan bisa melakukan penawaran dengan realistis dan tepat,” tutur Yudi.
Ketiga, periksa bagian dalam komponen, apakah masih ada segel atau bahkan ada bekas servis. “Seperti misalnya untuk power, buka bautnya dan minta diperlihatkan bagian dalamnya. Jika terlihat timah yang berkilau sendiri dibanding yang lain, itu pertanda pernah dilakukan penyolderan (servis),” kata Yudi.
Keempat, lanjut Yudi, sebaiknya bawa kendaraan ke lokasi, misalnya ke Tampur, sehingga semua bisa dicoba langsung, didengarkan langsung bersama sang pedagang. Jadi, jika ada yang kurang, bisa langsung ditanyakan dan diperbaiki.Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR