Jakarta, Otomania - Nama besar Motul lebih terdengar di dunia balap. Tapi pelumas asal Perancis ini bukan merupakan barang baru, produknya sudah ada sejak 1853, bahkan menjadi pelopor sebagai pelumas semi sintetik pertama pada 1966 dan 100 persen sintetik di 1971.
Kehadiran Motul dalam ajang Kustomfest 2015 menjadi tanda tanya. Bila dikaitkan, kontes modifikasi dan dunia balap cukup berbeda jauh.
Marketing Executive for Indonesia Michael Husen pun langsung memberikan keterangan saat di jumpai Otomania di tengah-tengah acara. Menurutnya, Motul saat ini sedang mengembangkan sosialisasi yang kuat terhadap varian produknya, intinya ingin merubah citra bahwa Motul sebenarnya bukan oli yang digunakan untuk balap saja, tapi juga untuk harian dan lifestyle.
"Kehadiran kita di sini kurang lebih untuk sosialisasi, baik dalam bentuk edukasi dan juga pengenalan produk. Motul memang memiliki nama di dunia balap, hal ini sangat menguntungkan, tapi di satu sisi juga membuat kita lupa ada pasar lain selain balap, seperti lifestyle dan kendaraan harian. Berangkat dari hal ini, akhirnya kami mencoba untuk ikut dalam Kustomfest," ucapnya, Yogyakarta (5/10/2015).
Menurutnya, dunia modifikasi seperti Kustomfest bisa menjadi sarana yang tepat untuk kembali mengenalkan produk-produknya. Apalagi tema saat ini, Showin'Soul, diangap sesuai dengan karakter Motul.
Modifkasi dan kustom sudah menjadi lifestyle bagi para pecintanya. Para modifikator tentu perlu oli terbaik yang dibutuhkan untuk mengingkatkan performa motor kustomnya, mengingat motor yang dimodifikasi ini juga digunakan untuk harian.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR