Tangerang Selatan, Otomania – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang saat ini menembus angka Rp 14.000 memacu perusahaan otomotif untuk tetap eksis, salah satunya yaitu Porsche Indonesia. Penyalur mobil merek Porsche ini berusaha terus bertahan dengan tidak menambah harga jualnya.
Menurut keterangan dari Managing Director Porsche Indonesia Christopher Choi, perubahan harga jual tidak selalu dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Ada faktor lain, misalnya impor duty atau PPnBM.
“Pada intinya kami berusaha untuk tidak menaikkan harga sekuat mungkin dan tetap mengikuti regulasi dari pemerintah,” ujar Christopher di booth Porsche Indonesia, GIIAS 2015, di ICE, Tangerang Selatan, Rabu (26/8/2015).
Berbeda dari nilai tukar, kenaikan PPnBM yang juga dilakukan pemerintah pada beberapa waktu lalu sangat berdampak pada harga jual Porsche di Indonesia. Pabrikan mobil asal Jerman ini terpaksa harus mengerek harga untuk semua model hingga 10 persen.
Meski begitu, Porsche Indonesia tetap memiliki strategi agar penjualannya tetap maksimal. Salah satu caranya dengan mengikuti pameran otomotif seperti ini dan mengadakan program pemasaran lain, seperti parade test drive yang akan dilakukan pekan depan di Sirkuit Internasional Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Kami juga akan bekerja sama dengan pihak leasing untuk membuat program yang menjadikan masyarakat Indonesia bisa lebih mudah membeli Porsche,” ucapnya.
Editor | : | Erwin Hutapea |
Sumber | : | KompasOtomotif |
KOMENTAR