Jakarta, KompasOtomotif - Velozity (Veloz Community) sebagai salah satu komunitas kendaraan roda empat, bersimpati atas makin maraknya kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia. Perkumpulan pengguna mobil Avanza Veloz ini mengungkap berdasarkan data Global Status Report on Road Safety yang baru saja dirilis World Health Organization (WHO), Indonesia merupakan negara di urutan pertama dengan peningkatan kecelakaan lalu lintas pada 2014.
Berkaca dari kondisi itu, Velozity berupaya mengampanyekan kegiatan safety riding. Tahun lalu coaching clinic untuk pelajar di Jakarta sudah digelar, agenda tahun ini pembelajaran diberikan untuk pengguna mobil di empat kota besar dengan tema "Think Before You Drive".
Kegiatan dimulai dari Bandung (28 Februari), Semarang (28 Maret), Surabaya (25 April), dan berakhir di Jakarta (30 Mei). "Fokus kita membahas prilaku sebelum mengemudi, targetnya menyatukan pemikiran sesama komunitas. Kita sengaja kunjungi komunitas non-Toyota yang punya mobil mesin 1.500cc di berbagai kota besar untuk menyatukan pemikiran," kata Banyu, Ketua Panitia kegiatan ini, di dealer utama Auto2000 Pramuka, Jumat (27/2/2015).
Aktivitas seperti ini menjadi yang pertama pada 2015 oleh komunitas di bawah payung Toyota Astra Motor (TAM). "Saat ini kecelakaan lalu lintas marak terjadi karena banyak pengemudi yang tidak tertib. Kegiatan seperti ini sebagai bagian tanggung jawab Velozity untuk masyarakat," ujar Indra Lubis Community Head TAM.
Kegiatan ini juga didukung jaringan pemasar terbesar Toyota Auto2000 sebagai pusat koordinasi kegiatan komunitas Toyota di Jakarta dan sekitarnya. Branch Manager Auto2000 Pramuka Biyouzmal menjelaskan Velozity kreatif memahami situasi dan memadukannya sebagai bagian dari aktivitas.
“Kecelakaan di Indonesia cukup tinggi, kecelakaan lebih banyak karena human error. Menurut kami dari pihak dealer sangat baik untuk mengedukasi calon pelanggan Toyota tentang safety riding. Ini menjadi jembatan kita untuk meyakinkan pelanggan keamanan mobil Toyota,” papar Biyouzmal.
Editor | : | Aris F Harvenda |
KOMENTAR