Model yang dijadian senjata adalah RSV-4 ART, yang dipakai di kelas CRT beberapa musim belakangan. Mereka harus bertahan untuk sementara, sambil menunggu pengembangan sepeda motor ”full-spec” seperti tim-tim pabrikan lain yang akan dipakai di musim 2016.
Dari sisi tampang, RS-GP tampil seperti ciri khas Aprilia selama ini, yakni menggunakan warna kombinasi silver-putih-hitam-merah.
Tidak banyak sponsor yang menggelayut, hanya tulisan ”Barracuda” yang merupakan desain dari Italia dan menawarkan berbagai aksesori untuk sepeda motor jalanan serta sepeda motor balap.
Kembalinya Aprilia ke kelas utama cukup dinanti sejak produsen asal Italia di bawah Piaggio Group itu meninggalkan MotoGP akhir 2004, dan kembali pada 2012 di kategori CRT. Tentu tim ini tidak berharap banyak, dan menyatakan bahwa 2015 hanya akan dijadikan musim pengembangan.
”Ini adalah solusi yang paling berisiko, tetapi jug ayang terbauk untuk bisa kompetitif secepat mungkin,” ujar Romano Albesiano, Manajer Aprilia Racing.
Diharapkan, hasil musim ini mampu membantu Aprilia mengembangkan sepeda motor yang benar-benar prototipe untuk balap MotoGP.
Bautista dan Melandri sendiri bukan pebalap kacangan. Mereka telah menggenggam gelar juara dunia. Melandri memenangi titel 250cc pada 2002, sementara Bautista menyabet gelar 125cc pada 2006. Keduanya menang di atas motor Aprilia.
Editor | : | Aris F Harvenda |
KOMENTAR