”Ini sudah menjadi komitmen implementasi rencana jangka panjang yang kami canangkan sejak dua tahun lalu. Dengan dominasi dua tahun berturut-turut di ajang Indoprix, dan kami menyabet gelar di Suzuka 4 Hours, arahnya jelas, kami semakin dekat dengan MotoGP,” tegas M Abidin, GM Motorsport and Aftersales Yamaha Indonesia, (2/2/2015).
Terjun ke MotoGP tambah Abidin bukan berarti langsung turun di kelas utama. Yamaha Indonesia akan mengevaluasi terlebih dahulu. Bisa ke Moto3 atau Moto2 terlebih dahulu.
Manajemen tim
Bagi Yamaha Indonesia, pelan tapi pasti itu penting. Komitmen dari awal, mereka tidak akan mengirimkan pebalap di suatu ajang kalau belum kompetitif. Itulah kenapa, di setiap ajang, Yamaha Indonesia juga membina mekanik dan mempertajam manajemen tim.
”ARRC akan kami jadikan evaluasi dan edukasi. Kami turun bukan rider-nya saja, tetapi dengan manajemen yang baik, termasuk tim dan mekanik. Kelak jika sudah turun di level sekelas MotoGP, kami sudah siap,” beber Abidin.
Andai Yamaha Indonesia menjuarai ARRC kelas 250cc, jenjang mana lagi yang dipilih? Ada banyak kejuaraan yang cukup kompetitif untuk dibidik, termasuk ikut di All-Japan Championshio atau CEV di Spanyol.
”Kabarnya Dorna juga akan membuka kelas superbike 300cc. Kita lihat perkembangan tahun ini dulu,” tukas Abidin.
Editor | : | Aris F Harvenda |
KOMENTAR