Berdasarkan ujicoba yang dilakukan KompasOtomotif bersama Fiat Indonesia dari Jakarta ke Bandung, 27-28 Januari 2015, banyak hal yang bisa dieksplor. Sebelum memulai pembahasan detail, satu hal yang membuat penasaran, memahami transmisi unik yang dimilikinya.
Saat pertama duduk dalam kabin, sapuan mata langsung tertuju pada tuas transmisi yang menyembul dari konsol tengah. Posisi tuas transmisi yang disebut manual-otomatis itu tidak seperti transmisi matik mobil-mobil kebanyakan.
Secara keseluruhan ada tiga lajur, paling kiri untuk memindah mode manual atau otomatis. Lajur tengah untuk berjalan (seperti mode ”D” pada mobil lain), sekaligus menambah atau mengurangi gigi (mirip shiftronik CVT). Sementara lajur paling kanan untuk menempatkan tuas di posisi N dan R (mundur).
Pengoperasian
Tidak ada posisi P seperti transmisi matik kebanyakan. Jika tak digunakan, cukup diletakkan pada posisi N. Saat tuas berada di lajur tengah untuk posisi maju, mobil tak langsung berjalan atau bahkan loncat. Fiat 500 akan terus terdiam sampai kaki meninggalkan pedal rem dan menekan pedal gas lebih dalam.
Ini membuat sensasinya mirip transmisi manual. Bahkan di posisi maju, saat berada di tanjakan, mobil akan mundur sebelum pengemudi menginjak pedal gas lebih dalam. Hal yang sama juga terjadi saat tuas digerakkan pada posisi mundur.
Bukan tanpa alasan, Fiat menerapkan sistem transmisi ini demi keamanan, menjaga mobil tidak berjalan sendiri saat tuas transmisi dimasukkan pada posisi maju atau mundur.
Manual-otomatis
Saat mobil berjalan, dengan mode ”full auto”, gigi akan memindah sendiri sesuai putaran mesin. Namun saat tuas digeser ke kiri untuk mendapatkan semi otomatik, kita bisa menaik-turunkan gigi sesuai keinginan. Untuk melakukannya, pengemudi bisa menggeser tuas maju-mundur, atau memainkan paddle shift di belakang setir.
Perlu dicatat, berbeda dengan CVT lain, saat kecepatan merendah, gigi tidak serta-merta turun sendiri. Pengemudi harus benar-benar menurunkan sendiri sesuai putaran mesin agar mobil tetap bertenaga.
Pembahasan lebih lengkap tentang Fiat 500, mulai fitur dan performa pengendalian, akan dibahas dalam artikel selanjutnya.
Editor | : | Aris F Harvenda |
KOMENTAR