Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Menguak Mitos Paru-paru Basah Kalau Naik Motor Tanpa Jaket

Donny Apriliananda - Kamis, 28 Desember 2017 | 08:37 WIB
Antrean pengendara motor di ruas Jalan Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (14/7/2015). Arus pemudik bersepeda motor diperkirakan akan melonjak mulai malam ini hingga satu hari sebelum Lebaran Idul Fitri 1436 H.
KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES
Antrean pengendara motor di ruas Jalan Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (14/7/2015). Arus pemudik bersepeda motor diperkirakan akan melonjak mulai malam ini hingga satu hari sebelum Lebaran Idul Fitri 1436 H.

Otomania.com - Bisa jadi, Anda pernah, meski sekali dua kali, diperigatkan orang terdekat untuk menggunakan jaket saat naik sepeda motor. Mereka umumnya mengkhawatirkan kondisi badan, terutama masuk angin dan paru-paru basah.

Bertahun-tahun kita menelannya, dan memang banyak pengendar sepeda motor yang kondisi badannya menurun ketika tak menggunakan pelindung tubuh. Tapi, apakah memang begitu adanya? Mitos atau fakta?

"Belum ada penelitian bahwa orang yang mengendarai motor tapi tidak pakai jaket itu kena penyakit paru-paru basah," kata dokter Spesialis Paru, Agus Dwi Susanto, dikutip dari KompasOtomotif, Rabu (27/12/2017).

(Baca Juga: Motor Suzuki Berteknologi Modern yang Terlupakan)

Kendati demikian, Agus mengatakan, bahwa secara teori dan logika, orang yang mengendarai motor tanpa jaket berpotensi lebih besar terkena penyakit pada bagian paru-parunya daripada orang yang mengenakan jaket.

Penjelasannya begini: Aktivitas pernafasan orang yang tidak mengenakan jaket saat mengendarai motor akan berjalan tidak normal. Penyebabnya, ada tekanan udara dari luar bagian dadanya.

Saat menghirup udara terdapat berbagai kuman atau partikel jahat yang ikut terbawa ke dalam paru-paru. Oleh karena itu, udara dan partikel jahat itu harus dikeluarkan, yakni ketika menghembuskan nafas.

Saat kondisi itu terjadi, maka bagian dada perlu perlindungan seperti menggunakan jaket atau rompi pelindung, Sehingga aktivitas bernafas tetap berjalan normal ketika berkendara.

(Baca Juga: Para Jawara Skuter Matik di Indonesia Sepanjang 2017)

"Kalau dikatakan korelasi langsung dengan penyakit paru-paru basah, ya tidak ada. Tapi tanpa menggunakan jaket ini meningkatkan risiko. Misalnya ada kuman masuk, tapi kamampuan bernafasnya terhambat. Kemudian, kuman itu mengendap. Oleh karena itu, korelasinya enggak langsung tapi bersifat akumulatif," kata Agus.

Adapun mengenai paru-paru basah, menurut Agus, hanyalah istilah dari salah satu jenis penyakit pada paru-paru. Penyakit lain yang juga bisa timbul adalah tuberculosis (TBC).

"Penyakit paru-paru basah kan pemahaman orang awam saja. Tapi secara terminologi, maksudnya adalah peradangan di bagian paru-paru karena kuman," kata Agus. 

Editor : Donny Apriliananda
Sumber : KompasOtomotif

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa