Pria yang identik dengan iket putih ini kemudian menasihati Budi agar sama-sama tidak terbawa napsu apalagi hingga menendang motor Bobby.
Sebab hal tersebut bisa berbuntut panjang, terlebih dikhawatirkan Budi ‘salah sasaran’ jika yang ditendangnya adalah motor preman atau penjahat yang bisa berbalik membahayakan nyawa.
“Sudah sekarang dua-duanya saling mengikhlaskan, saling memaafkan,” ujar Kang Dedi.
Budi pun langsung meminta maaf menghampiri Bobby, Budi langsung meraih tangan Bobby untuk meminta maaf.
Melihat hal itu Dedi pun langsung memberikan sejumlah uang kepada Budi sebagai pengganti orderan dan memperbaiki motornya yang bekas ditabrak.
Berbeda dengan Budi, Bobby masih terlihat tidak ikhlas karena stang motornya rusak ditendang. Sontak hal itu membuat Dedi naik pitam hingga akan membawanya ke Satlantas Polres Purwakarta.
“Anda ini terlalu sombong. Udah ini motor gak ada pelat nomor, knalpot bising, SIM tidak ada, Anda ini pelanggar. Saya bawa ke Satlantas,” tegas Kang Dedi.
Tetapi bukannya sadar, Bobby masih terus tak terima karena stang motornya rusak, bagi Bobby itu tak sebanding dengan kerusakan motor Budi.
“Kamu ini tidak bersyukur masih memiliki penghasilan tetap dari tempat kamu kerja. Sementara itu si Akang ojol harus kehilangan order. Kamu yang nabrak, kamu yang sombong juga,” tegas Dedi kembali.
Kang Dedi Mulyadi kembali menegaskan pada Bobby untuk saling memaafkan dan mengikhlaskan atau membawa kasus tersebut ke kepolisian.
Dan Bobby pun langsung meminta maaf, mencium tangan dan memeluk Budi yang usianya lebih tua.
Setelah keduanya saling memafkan dan mengikhlaskan, Dedi juga memberikan sejumlah uang kepada Bobby untuk membantu biaya perbaikan motornya. Dengan satu syarat ia meminta Bobby mengubah penampilan motornya dan membuat SIM.
“Knalpot benerin, dinormalkan kembali, di jalan hati-hati, jangan emosi harus saling menghargai,” kata Kang Dedi Mulyadi.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cekcok Karyawan vs Ojol Gara-gara Saling Senggol dan Sulit Didamaikan, Bikin Dedi Mulyadi Naik Pitam,