Sementara motor Bobby yang lampu stopannya sudah merah terus nyelonong maju mengikuti kendaraan lainnyam hingga motor Budi ditabrak oleh Bobby.
Tak sampai di situ saja, Budi menyebut Bobby kabur tanpa basa-basi apalagi minta maaf. Budi pun kesal dan mengejar Bobby hingga harus merelakan orderannya di-cancel konsumen.
“Saksi banyak, Pak. Saya maunya diselesaikan dulu jangan kabur begitu, mau di polisi juga ayo. Saya pinginnya ngobrol dulu, minimal basa-basi,” ujar Budi dengan nada kesal.
Namun, Bobby pun tampak kesal karena stang motornya rusak akibat ditendang Budi. Budi beralasan ia kesal karena Bobby tak mau berhenti saat dimintai tanggung jawab.
Kang Dedi pun meminta keduanya memperlihatkan SIM dan STNK. Saat diperiksa hanya Budi sebagai pengemudi ojol yang bisa memperlihatkan lengkap.
Sementara Bobby hanya bisa menunjukkan STNK dengan alasan bahwa SIM-nya hilang.
“Ini kenapa plat nomor gak dipasang, knalpot juga brong (tidak sesuai standar), SIM juga gak ada. Salah gak?,” ujar Dedi saat melihat motor sport milik Bobby.
Ia pun meminta Bobby untuk mendengarkan suara knalpotnya yang bising. Hal tersebut pun mendapat dukungan dari warga sekitar yang rupanya kesal jika mendengar suara motor bising.
“Sekali-kali ngukur perasaan orang lain. Peurih teu kanu ceuli? Aing ge sarua, peurih (Perih gak telinga? Saya juga sama, perih). Saya tuh paling benci dengar knalpot begini,” ujar Kang Dedi seraya heran mendengar alasan Bobby mengaku sengaja menggunakan knalpot tersebut agar tidak ngantuk di jalan.