Dibonceng Naik Motor Tegal-Surabaya, Bayi 6 Bulan Meninggal Dunia, Awalnya Diajak Orangtua Nonton Bola

Naufal Nur Aziz Effendi - Senin, 8 Agustus 2022 | 11:10 WIB

Ilustrasi. Seorang bayi 6 bulan meninggal dunia usai diajak orangtuanya naik motor dari Tegal ke Surabaya. (Naufal Nur Aziz Effendi - )

Otomania.com - Dibonceng Naik Motor Tegal-Surabaya, Bayi 6 Bulan Meninggal Dunia, Awalnya Diajak Orangtua Nonton Bola.

Viral di media sosial Twitter sebuah cuitan yang menginformasikan seorang bayi 6 bulan meninggal dunia usai diajak naik motor.

Dalam cuitan yang diunggah pada Rabu (3/8/2022) tersebut, rupanya sang bayi diajak orangtuanya motoran cukup jauh, yakni dari Tegal, Jawa Tengah sampai Surabaya, Jawa Timur.

Dikutip dari Kompas.com, alasan orangtua nekat mengajak buah hatinya naik motor ke Surabaya untuk menonton pertandingan klub sepak bola yang mereka jagokan.

Sayangnya euforia menonton pertandingan klub bola favorit mereka justru berakhir nahas dengan meninggalnya sang anak.

Twitter
Tangkapan layar unggahan warganet yang menceritakan bayinya meninggal setelah diajak bepergian dari Tegal ke Surabaya menggunakan sepeda motor pada Sabtu (30/7/2022).

Dilansir dari KompasTV, Sabtu (6/8/2022), kisah mengenai bayi 6 bulan yang meninggal setelah diajak dalam perjalanan menggunakan sepeda motor dituliskan oleh orangtuanya di akun Twitter @jungkangFamily.

“Akhirnya saya belajar apa makna 'Persebaya Sak Tekone Izrail' berkat ketololan yang terbungkus ego dan kesombongan saya. Yg nekat mengajak anak sy yg berusia 6bln untuk away dari Tegal ke Surabaya demi melihat @persebayaupdate bertanding home perdana. Semoga cukup sy saja yg tolol," tulis pengakuan akun @jungkangFamily, dikutip dari KompasTV, Sabtu (6/8/2022).

Namun, saat ini twit tersebut sudah dihapus oleh yang bersangkutan.

Dalam unggahannya, pemilik akun juga menceritakan bahwa dia berangkat dari Tegal pada Sabtu (30/7/2022) pukul 17.38 WIB, dan tiba di Surabaya pada Minggu (31/7/2022) pukul 07.15 WIB.

Baca Juga: Heroik, Sekali Pukul Kaca Mobil Ambyar, Anggota TNI Selamatkan Bayi Terjebak di Dalam Mobil

"Anak saya batuk-batuk semacam ada dahak, nafas agak sesak. Kemudian dibawa ke RS Ewa Pangalila daerah Gn Sari," tulis akun @jungkangFamily.

Pengunggah menceritakan bahwa bayi mereka tidak mendapatkan pertolongan maksimal, karena peralatan yang tidak memadai.

Selanjutnya, bayi tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkutan Laut (RSAL) Dr. Ramelan, Surabaya.

"Dan dirujuk ke RSAL di sini awal malapetaka, karena ternyata mengeluarkan ambulans itu susah meski judulnya kami pasien rujukan. Akhirnya kami bawa sendiri dgn motor," tulis dia.

Sayangnya, dalam perjalanan menyelamatkan buah hatinya, sang ayah mengalami kendala.

"Kena lampu merah di depan DTC Wonokromo dan kepalang sepur (kereta) lewat di Wonokromo juga. Hingga akhirnya sudah terlalu lemah dan tak tertolong, meski dokter di RSAL sudah berusaha maksimal," kenang orangtua dari bayi malang itu.

Menanggapi hal itu, dokter spesialis anak di Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan, Kurniawan Satria Denta menegaskan bahwa bayi sebenarnya dilarang untuk dibawa menggunakan kendaraan roda dua.

"Bayi tidak disarankan untuk bepergian dengan motor baik jarak jauh maupun dekat," ujar Denta saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/8/2022).

Menurut dia, membawa bayi untuk bepergian menggunakan motor justru menimbulkan sejumlah bahaya.

Baca Juga: Lolos dari Maut, Polisi Ungkap Cara Bayi 18 Bulan Selamat Tanpa Luka Saat Avanza Dilalap Api di Tol Cipali

Pertama, bayi akan berpotensi tinggi mengalami cedera kepala, leher dan tulang belakang.

"Bayi merupakan kelompok usia paling rentan untuk terkena cedera kepala, leher, dan tulang belakang. Karena 30 persen dari berat tubuhnya berada di kepala juga," ujar Denta.

"Jadi ya rentan cedera parah (cedera kepala berat) jika dibawa dengan sepeda motor," lanjut dia.

Terkait usia, Denta tidak menyebut berapa patokan usia atau usia yang ideal untuk membawa anak bepergian naik motor.

Namun, ia menegaskan bahwa anak usia di bawah 1 tahun sebaiknya tidak diajak naik sepeda motor.

"Tidak boleh, bonceng anak dengan sepeda motor hanya bisa ketika anak cukup tinggi sampai sudah bisa menginjak sadel, dan tidak bisa bonceng lebih dari 1 orang, apalagi bonceng depan," ujar Denta.

Wahana Artha
ilustrasi membonceng anak.

Sebab, hal ini juga menjadi faktor penyebab cedera kepala dan risiko trauma multipel jika kecelakaan.

Trauma multipel yang dimaksud yakni misalnya patah tulang paha atau patah tulang rusuk.

Membawa anak menggunakan motor pun bisa membuat anak sesak napas, masuk angin hingga berisiko tinggi terjadi hipotermia.

"Kalau bayi dibawa menggunakan sepeda motor ada risiko hipotermia yang tinggi, di mana kondisi ini mengancam nyawa si bayi," imbuhnya.

Belajar dari peristiwa di atas, buat sobat Otomania yang hendak mengajak bayi melakukan perjalanan jauh, dianjurkan untuk lebih berhati-hati.

Sebaiknya hindari berpergian menggunakan motor, jika tidak ada mobil, lebih baik menggunakan angkutan umum yang tertutup sehingga bayi lebih nyaman dan aman daripada naik motor.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral, Bayi 6 Bulan Meninggal Setelah Diajak Naik Motor Tegal-Surabaya, Ini Kata Dokter